Persaingan Sengit di Bursa Kerja: Pencari Kerja Berusia 40-an Mengeluhkan Batasan Usia
Ribuan pencari kerja memadati Job Fair yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) selama dua hari terakhir. Bursa kerja ini diikuti oleh 104 perusahaan dari berbagai sektor, menawarkan lebih dari 53 ribu lowongan pekerjaan.
Namun, Job Fair ini menjadi arena persaingan ketat, terutama bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun. Beberapa pencari kerja mengeluhkan sulitnya bersaing karena adanya batasan usia yang diterapkan oleh sejumlah perusahaan.
Ari, seorang pencari kerja berusia 40 tahun asal Bintara, Bekasi, mengungkapkan pengalamannya. Setelah kontrak kerjanya berakhir, ia memanfaatkan Job Fair ini untuk mencari pekerjaan baru. Pada hari kedua, ia berkesempatan mengikuti walk-in interview dengan salah satu perusahaan. Meskipun demikian, Ari merasa kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan pengalamannya karena faktor usia.
"Seolah-olah yang berusia 40 tahun tidak bisa bekerja di mana-mana. Seharusnya tanpa batasan usia, kita tetap bisa berkontribusi," ujarnya. Ari menambahkan bahwa pekerja yang lebih tua justru memiliki semangat kerja yang tinggi dan loyalitas terhadap perusahaan. Ia berharap perusahaan mempertimbangkan pengalaman dan kemampuan kerja, bukan hanya usia.
Ari merasa beruntung karena beberapa perusahaan masih bersedia menerima lamarannya, bahkan memberikan kesempatan walk-in interview. Ia berharap batasan usia tidak menjadi penghalang dalam proses seleksi.
Hal serupa juga dirasakan oleh Riani, seorang pencari kerja berusia 45 tahun asal Kalideres, Jakarta Barat. Pada hari pertama Job Fair, ia datang bersama ibunya untuk mencari pekerjaan. Riani memiliki pengalaman kerja lebih dari 10 tahun di berbagai bidang, mulai dari pramusaji, pergudangan, hingga marketing.
"Saya sebenarnya ingin bekerja di bidang administrasi atau data entry. Tapi karena usia saya sudah seperti ini, ya apa saja yang penting bisa bekerja," katanya.
Riani berharap perusahaan memberikan kesempatan kepada pekerja yang berpengalaman untuk membuktikan kemampuan mereka. Ia meyakini bahwa pengalaman kerja adalah aset berharga yang dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.