Pemerintah Kota Surabaya tengah menjajaki kemungkinan memasukkan permainan daring Mobile Legends sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Inisiatif ini bertujuan untuk mengarahkan minat siswa terhadap game populer tersebut ke arah yang lebih positif dan konstruktif.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menyatakan bahwa Mobile Legends, sebagai salah satu permainan digital yang digemari kalangan anak-anak, memiliki potensi untuk dimanfaatkan secara lebih terstruktur dan terarah. Ia menekankan pentingnya peran sekolah dalam membimbing siswa agar dapat mengambil manfaat positif dari permainan tersebut.

"Kita mencari manfaat terbaik untuk anak-anak. Permainan digital seperti ini sudah menjadi kegemaran. Oleh karena itu, kita salurkan kebiasaan bermain Mobile Legends ini ke dalam minat anak-anak supaya terarah," ujar Yusuf.

Dispendik Surabaya berencana untuk menyediakan pelatihan dan pembinaan yang berkualitas bagi siswa yang berminat mengikuti ekstrakurikuler Mobile Legends. Pihaknya akan menggandeng para pemain profesional dan komunitas esport untuk menjadi pelatih dan mentor. Pelatihan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari tingkat wilayah, sebelum kemudian dikembangkan lebih lanjut.

Rencana ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah terjalin antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Moonton, pengembang game Mobile Legends.

Adapun beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi ekstrakurikuler ini adalah:

• Kurikulum: Perlu dirancang kurikulum yang jelas dan terstruktur, yang tidak hanya fokus pada aspek teknis permainan, tetapi juga pada pengembangan karakter, sportivitas, dan kerja sama tim.
• Pengawasan: Penting untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler, agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar dan perkembangan sosial siswa.
• Keterlibatan Orang Tua: Perlu melibatkan orang tua dalam memberikan dukungan dan pemantauan terhadap kegiatan ekstrakurikuler anak-anak mereka.
• Infrastruktur: Sekolah perlu menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler, seperti komputer, jaringan internet, dan ruang pelatihan.

Dengan pengelolaan yang baik dan terarah, ekstrakurikuler Mobile Legends diharapkan dapat menjadi wadah positif bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka, sekaligus menjauhkan mereka dari dampak negatif game online.