Aktivitas Belajar Terhambat: Dua Sekolah Dasar di Kendal Diterjang Banjir Rob

Banjir Rob Lumpuhkan Aktivitas Belajar di Dua SD Pesisir Kendal

Aktivitas belajar mengajar di dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kendal Kota, Kabupaten Kendal, mengalami gangguan akibat banjir rob yang telah melanda selama tiga hari terakhir. Dampak paling signifikan dirasakan di SDN 2 Bandengan dan SDN 3 Bandengan, di mana halaman sekolah tergenang air pasang laut, menciptakan tantangan baru bagi para siswa dan guru.

Kepala SDN 3 Bandengan, Surono, mengungkapkan bahwa sekolahnya memang rentan terhadap banjir rob. Meskipun upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini dengan meninggikan ruang kelas dan ruang guru, air tetap menggenangi halaman sekolah sejak hari Rabu. Kendati demikian, ia memastikan bahwa air belum sampai masuk ke dalam ruang kelas.

"Sudah lama sekolah kami menjadi langganan banjir rob. Kami sudah berupaya meninggikan bangunan, tetapi air tetap menggenangi halaman," ujar Surono. Ia menambahkan bahwa situasi ini mempengaruhi konsentrasi siswa, terutama saat jam istirahat.

Sementara itu, di SDN 2 Bandengan, kondisi serupa juga terjadi. Kepala Sekolah, Mursalin, menjelaskan bahwa genangan air telah berlangsung selama tiga hari dan upaya untuk menguras air menggunakan pompa tidak membuahkan hasil karena sungai yang menjadi saluran pembuangan juga meluap.

"Biasanya kami menggunakan pompa untuk membuang air, tetapi sekarang tidak efektif karena sungai juga penuh. Air malah kembali meluap ke halaman sekolah," tutur Mursalin. Ia juga menyampaikan bahwa kejadian ini merupakan yang terparah dalam beberapa waktu terakhir, di mana air menggenang cukup lama dan mengganggu aktivitas belajar siswa. Mursalin menambahkan adanya siswa yang bermain air dan menumpahkannya di meja sehingga membuat basah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay, mengonfirmasi bahwa kedua sekolah tersebut memang berada di wilayah pesisir yang rawan banjir rob. Pihaknya berjanji akan mencari solusi untuk mengatasi masalah ini, salah satunya dengan meninggikan bangunan sekolah jika anggaran memungkinkan.

"Kami menyadari bahwa banjir rob menjadi masalah rutin di wilayah pesisir. Kami akan berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini, termasuk meninggikan bangunan sekolah jika ada anggaran," kata Ferinando.

Banjir rob ini menjadi perhatian serius bagi pihak sekolah dan pemerintah daerah. Diharapkan, solusi permanen dapat segera ditemukan agar aktivitas belajar mengajar di kedua sekolah tersebut dapat kembali berjalan normal tanpa terganggu oleh banjir.

Berikut poin-poin penting terkait dampak banjir rob di dua SD Negeri:

  • SDN 2 Bandengan dan SDN 3 Bandengan: Kedua sekolah ini mengalami genangan air rob di halaman sekolah.
  • Aktivitas Belajar Mengajar Terganggu: Meskipun air tidak masuk ke ruang kelas, genangan air mengganggu konsentrasi siswa, terutama saat jam istirahat.
  • Upaya Penanggulangan: Pihak sekolah telah berupaya meninggikan bangunan, tetapi air tetap menggenangi halaman.
  • Solusi Jangka Panjang: Pemerintah daerah berencana mencari solusi permanen, termasuk meninggikan bangunan sekolah jika anggaran tersedia.