Fairuz A Rafiq dan Sonny Septian Pilih Kurban di Daerah Terpencil: Sentuhan Empati di Hari Raya

Pasangan selebritas Fairuz A Rafiq dan Sonny Septian kembali menunjukkan kepedulian mereka dengan memilih untuk melaksanakan ibadah kurban di wilayah pelosok. Keputusan ini didasari oleh pengalaman mendalam yang mereka rasakan tahun lalu, ketika menyaksikan langsung dampak positif kurban yang disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Kami memutuskan untuk berkurban di daerah yang lebih terpencil, di mana masyarakatnya sangat membutuhkan," ujar Fairuz A Rafiq saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini. Fairuz, yang dikenal sebagai aktris dan penyanyi, mengungkapkan bahwa momen kurban tahun sebelumnya sangat membekas di hatinya. Ia menyaksikan sendiri bagaimana hewan kurban yang mereka berikan dapat menjangkau masyarakat yang jarang sekali merasakan nikmatnya daging.

Sonny Septian menambahkan, transparansi dalam penyaluran kurban menjadi faktor penting bagi mereka. Panitia kurban di daerah tersebut memberikan dokumentasi lengkap mengenai proses penyembelihan dan pendistribusian hewan kurban. Hal ini memungkinkan Fairuz dan Sonny untuk melihat langsung antusiasme dan kebahagiaan masyarakat setempat menerima bantuan tersebut.

"Dibandingkan berkurban di kota besar, kami merasa lebih bahagia ketika bisa berkurban di daerah terpencil. Di sana, hewan kurban kami benar-benar bisa memberikan manfaat yang signifikan bagi mereka yang membutuhkan," tutur Sonny. Fairuz menambahkan bahwa di kota-kota besar, sudah banyak orang yang berkurban, sehingga dampak dari satu hewan kurban mungkin tidak terlalu terasa.

Keputusan Fairuz dan Sonny untuk berkurban di wilayah pelosok ini merupakan wujud nyata dari kepedulian sosial dan keinginan untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, khususnya mereka yang kurang mampu. Mereka berharap, kurban yang mereka berikan dapat memberikan manfaat yang luas dan membantu meringankan beban masyarakat di daerah terpencil. Berikut beberapa poin penting yang menjadi pertimbangan mereka:

  • Kebutuhan Masyarakat: Prioritas utama adalah menjangkau masyarakat yang jarang mendapatkan akses daging dan makanan bergizi.
  • Transparansi Penyaluran: Memastikan hewan kurban disalurkan secara tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi penerima.
  • Kebahagiaan Penerima: Melihat langsung antusiasme dan kebahagiaan masyarakat yang menerima hewan kurban.
  • Dampak yang Lebih Signifikan: Merasa bahwa kurban yang diberikan memiliki arti yang lebih besar dibandingkan berkurban di kota besar.

Dengan memilih berkurban di daerah terpencil, Fairuz A Rafiq dan Sonny Septian tidak hanya menjalankan perintah agama, tetapi juga memberikan sentuhan kemanusiaan yang mendalam di Hari Raya Idul Adha. Tindakan mereka ini diharapkan dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap sesama dan berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan.