Australia Berduka: Banjir Bandang Akibatkan Korban Jiwa dan Isolasi Ribuan Warga

Australia Diterjang Banjir Dahsyat, Korban Jiwa Berjatuhan

Hujan deras yang mengguyur negara bagian New South Wales, Australia, telah memicu banjir bandang yang merenggut nyawa dan menyebabkan ribuan warga terisolasi. Wilayah yang paling terdampak meliputi Mid North Coast, Northern Rivers, Hunter, Northern Tablelands, serta North West Slopes dan Plains. Hingga saat ini, empat orang dilaporkan tewas dan satu orang masih dinyatakan hilang. Dampak banjir juga menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan terputus dari pasokan listrik.

Menurut Agnes Hines, pakar meteorologi senior dari Biro Meteorologi Australia, cuaca ekstrem ini bergerak ke arah selatan. Proyeksi menunjukkan bahwa hujan akan mereda di wilayah Hunter pada tengah hari, diikuti oleh Sydney pada sore hari. Namun, Illawarra dan Pantai Selatan NSW masih akan mengalami hujan hingga malam hari. Diperkirakan cuaca akan membaik dan matahari akan bersinar di sebagian besar wilayah negara bagian pada hari Sabtu.

Tragedi di Washington DC: Penembakan Tewaskan Staf Kedutaan Israel

Sebuah insiden penembakan terjadi di luar museum Yahudi di Washington DC, menewaskan dua staf kedutaan Israel. Korban, yang diidentifikasi sebagai pasangan muda bernama Yaron dan Sarah, menjadi sasaran serangan seorang pria bersenjata pada sekitar pukul 9 malam waktu setempat. Kepala Departemen Kepolisian Washington, Pamela Smith, menyatakan bahwa sebelum penembakan, tersangka terlihat mondar-mandir di sekitar museum sebelum mendekati kerumunan dan melepaskan tembakan. Tersangka sementara diidentifikasi sebagai Elias Rodriguez, seorang pria berusia 30 tahun dari Chicago.

Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Yechiel Leiter, mengungkapkan kesedihannya atas kehilangan Yaron dan Sarah. Ia menambahkan bahwa Yaron baru saja membeli cincin dengan niat untuk melamar kekasihnya, Sarah.

Kondisi Gaza Memprihatinkan: Bantuan Kemanusiaan Mendesak

Mantan utusan Amerika Serikat untuk Gaza memperingatkan bahwa ratusan truk bantuan masih diperlukan untuk mencegah terjadinya kelaparan di Gaza. Peringatan ini muncul setelah Israel mulai melonggarkan blokade dan mengizinkan masuknya pasokan makanan ke wilayah tersebut. Pemerintah Israel menghadapi tekanan internasional untuk mencabut blokade terhadap semua pasokan bantuan ke Gaza, yang telah berlangsung selama 11 minggu. Serangan Israel terbaru telah menyebabkan lebih dari 53.000 warga Palestina tewas, menurut data dari kementerian kesehatan Gaza yang dikutip oleh Reuters.

Badan pangan PBB yang beroperasi di Gaza melaporkan bahwa sejumlah toko roti telah dibuka kembali setelah menerima pasokan tepung dari PBB.

Kontroversi di Universitas Harvard: Larangan Menerima Mahasiswa Asing

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan larangan bagi Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa asing. Larangan ini didasarkan pada tuduhan bahwa Harvard menciptakan lingkungan kampus yang tidak aman dengan membiarkan "para agitator anti-Amerika dan pro-teroris" menyerang mahasiswa Yahudi di kampus. Selain itu, Harvard juga dituduh berkoordinasi dengan Partai Komunis China dan menampung serta melatih anggota kelompok paramiliter China hingga tahun 2024. Lembaga tersebut menyatakan bahwa Harvard tidak lagi diizinkan menerima mahasiswa asing, dan mahasiswa asing yang ada harus pindah atau kehilangan status hukum mereka.

Universitas Harvard memiliki hampir 6.800 mahasiswa asing di kampusnya di Cambridge, Massachusetts, yang merupakan lebih dari seperempat dari total populasi mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa asing adalah mahasiswa pascasarjana yang berasal dari lebih dari 100 negara. Pihak Harvard menyatakan bahwa larangan tersebut melanggar hukum dan berupaya untuk membantu para mahasiswanya.