Simon Tahamata Ditunjuk Sebagai Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia: Era Baru Pembinaan Sepak Bola Nasional

markdown Kiprah dunia sepak bola Indonesia semakin diperkaya dengan kehadiran tokoh-tokoh sepak bola internasional. Kabar terbaru datang dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang secara resmi menunjuk Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) Sepak Bola Nasional Indonesia. Penunjukan ini diumumkan melalui berbagai kanal media sosial resmi PSSI dan Timnas Indonesia, menandakan komitmen federasi untuk meningkatkan kualitas pemain sepak bola Indonesia di berbagai tingkatan usia.

PSSI menyatakan bahwa penunjukan Simon Tahamata merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat fondasi pengembangan pemain sepak bola nasional. Dengan pengalaman dan jaringan luas yang dimiliki, Simon Tahamata diharapkan mampu mengidentifikasi dan merekrut talenta-talenta muda potensial dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk para pemain diaspora yang tersebar di berbagai negara, khususnya di Belanda.

Simon Tahamata, pria berusia 68 tahun yang dikenal sebagai legenda Ajax Amsterdam, akan bekerja sama dengan pelatih kepala Patrick Kluivert dan jajaran staf pelatih lainnya. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan kesinambungan program pembinaan usia muda, peningkatan kualitas pemain, dan perkembangan berkelanjutan Timnas Garuda. Lebih dari sekadar mencari bibit unggul, Simon Tahamata juga akan berperan dalam merumuskan strategi pengembangan sepak bola Indonesia secara menyeluruh.

Menanggapi penunjukannya, Simon Tahamata menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan PSSI. Ia juga menyatakan antusiasmenya untuk segera bekerja sama dengan Patrick Kluivert dan seluruh tim pelatih. Simon Tahamata menegaskan komitmennya untuk memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan sepak bola Indonesia.

Simon Tahamata bukan nama asing di dunia sepak bola. Ia merupakan legenda Ajax Amsterdam yang telah meraih tiga gelar Eredivisie. Di level internasional, Simon Tahamata pernah membela Timnas Belanda dari tahun 1979 hingga 1986. Setelah pensiun sebagai pemain, Simon Tahamata aktif melatih di berbagai akademi dan tim junior. Sebelum menerima tawaran dari PSSI, Simon Tahamata menjabat sebagai pelatih akademi dan tim junior Ajax Amsterdam dari tahun 2014 hingga 2024.

Kehadiran Simon Tahamata diharapkan membawa angin segar bagi pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia. Pengalaman dan pengetahuannya diharapkan dapat membantu mengembangkan pemain-pemain muda Indonesia menjadi pemain yang berkualitas dan mampu bersaing di level internasional. Penunjukan ini menjadi langkah penting dalam upaya PSSI untuk membangun tim nasional yang kuat dan berprestasi di masa depan.

Fokus ke Koperasi Desa Merah Putih dan Penangkapan WNI di Mekkah

Selain kabar mengenai Simon Tahamata, program Detik Sore juga membahas peluncuran Koperasi Desa Merah Putih yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Kementerian Koperasi dan UKM sedang berupaya untuk mencapai target pembentukan 80 unit Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui prinsip gotong royong.

Detik Sore juga menyoroti penangkapan tiga WNI di Makkah terkait kasus penipuan. Ketiga WNI tersebut membantah terlibat dalam penipuan haji dan mengklaim bahwa barang bukti yang ditemukan polisi bukanlah untuk promosi atau pelaksanaan haji ilegal.

Di dalam negeri, Detik Sore mengulas penangkapan terduga pelaku admin Grup 'Fantasi Sedarah' di Bandung oleh Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya. Penangkapan ini mengungkap jaringan yang terlibat dalam penyebaran konten ilegal dan melanggar hukum.

Program Detik Sore hadir setiap Senin-Jumat pukul 15.30-18.00 WIB di 20.detik.com dan TikTok detikcom, menyajikan ulasan mendalam tentang berita-berita hangat dan analisis pergerakan pasar saham.