Likuiditas Ekonomi Indonesia Meningkat: Uang Beredar Sentuh Rekor Rp 9.390 Triliun pada April 2025

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan sinyal positif dengan meningkatnya jumlah uang beredar di masyarakat. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa likuiditas perekonomian, yang diukur dengan uang beredar dalam arti luas (M2), mencapai Rp 9.390 triliun pada April 2025. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 5,2% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan pada dua komponen utama, yaitu uang beredar sempit (M1) dan uang kuasi. M1, yang meliputi uang kartal dan uang giral yang beredar di masyarakat, tumbuh sebesar 6,0% (yoy). Sementara itu, uang kuasi, yang terdiri dari simpanan berjangka, tabungan valuta asing, dan surat berharga yang mudah dicairkan, mengalami pertumbuhan sebesar 2,4% (yoy).

Menurut keterangan Direktur Eksekutif BI, Ramdan Denny Prakoso, perkembangan positif ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus berjalan dengan baik. Peningkatan uang beredar ini diharapkan dapat mendorong konsumsi dan investasi, yang pada gilirannya akan memperkuat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Data dari Bank Indonesia juga menunjukan bahwa pertumbuhan M2 pada April 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, antara lain:

  • Penyaluran Kredit: Kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh sebesar 8,5% (yoy). Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sektor riil memiliki akses yang lebih besar terhadap pendanaan, yang dapat digunakan untuk ekspansi usaha dan investasi baru.
  • Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat: Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat mengalami kontraksi sebesar 21,0% (yoy). Hal ini mengindikasikan bahwa Pemerintah Pusat mengurangi pinjaman atau meningkatkan pembayaran kepada sektor perbankan.
  • Aktiva Luar Negeri Bersih: Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,6% (yoy). Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan dalam cadangan devisa negara, yang dapat digunakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung transaksi perdagangan internasional.

Secara keseluruhan, peningkatan jumlah uang beredar pada April 2025 merupakan indikator positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus berjalan dengan baik, dan didukung oleh pertumbuhan kredit, pengelolaan fiskal yang baik, serta peningkatan cadangan devisa. Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas moneter dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.