Banjir Dahsyat di Bahia Blanca Tewaskan 16 Orang, Argentina Berduka Nasional

Tragedi Banjir di Bahia Blanca: 16 Jiwa Melayang, Argentina Berkabung Nasional

Bencana banjir bandang yang melanda Bahia Blanca, kota pelabuhan utama di selatan Provinsi Buenos Aires, Argentina, telah menimbulkan duka mendalam bagi seluruh negeri. Sebanyak 16 nyawa melayang akibat peristiwa tragis yang terjadi pada Jumat lalu (7/3/2025) setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Air bah yang naik dengan cepat menenggelamkan seluruh kawasan, menyebabkan kerusakan infrastruktur yang diperkirakan mencapai US$400 juta dan meninggalkan jejak kepiluan yang mendalam bagi masyarakat Argentina.

Tragedi ini semakin menyayat hati dengan hilangnya dua anak perempuan, berusia satu dan lima tahun, yang terseret arus deras saat berusaha menyelamatkan diri bersama ibu mereka. Meskipun sang ibu berhasil selamat, kedua anak tersebut hingga kini masih dinyatakan hilang dan pencarian terus dilakukan oleh tim penyelam di lokasi banjir, yang ketinggian airnya masih mencapai lebih dari satu meter. Menteri Keamanan Provinsi Buenos Aires, Javier Alonso, mengkonfirmasi hilangnya kedua bocah tersebut pada Minggu (9/3/2025) dan mengungkapkan betapa sulitnya operasi pencarian di tengah kondisi air yang masih tinggi. Peristiwa ini menggarisbawahi betapa dahsyatnya dampak banjir tersebut dan bagaimana bencana ini merenggut nyawa, khususnya dari kalangan yang paling rentan.

Wali Kota Bahia Blanca, Federico Susbielles, dalam konferensi pers menyampaikan keprihatinan mendalamnya atas kerugian besar yang dialami kota tersebut. Ia menjelaskan bahwa selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang sangat signifikan. Dalam unggahannya di media sosial X, Susbielles juga menyatakan bahwa meskipun telah terkonfirmasi 16 kematian, angka tersebut dikhawatirkan akan terus bertambah seiring berlanjutnya proses pencarian korban. Pernyataan ini menunjukkan masih besarnya kemungkinan ditemukannya korban jiwa lainnya yang masih hilang di tengah reruntuhan dan genangan air.

Menanggapi bencana ini, Presiden Argentina, Javier Milei, mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari sebagai bentuk penghormatan kepada para korban dan rasa solidaritas kepada keluarga yang berduka. Pemerintah pusat menyatakan akan mengerahkan seluruh sumber daya yang diperlukan untuk membantu korban dan melakukan pemulihan pasca-bencana. Pernyataan resmi dari kantor kepresidenan menekankan komitmen penuh pemerintah dalam mendukung masyarakat Bahia Blanca dan memastikan bantuan tepat waktu sampai kepada mereka yang membutuhkan.

Bahia Blanca bukannya asing dengan bencana terkait cuaca. Pada bulan Desember 2023, kota ini juga dilanda badai dahsyat yang menewaskan 13 orang dan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang luas. Serangkaian bencana ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai kesiapsiagaan dan langkah-langkah mitigasi bencana di wilayah tersebut. Kejadian berulang ini menjadi pengingat pentingnya investasi dalam infrastruktur tahan bencana dan sistem peringatan dini yang efektif untuk mengurangi dampak buruk dari peristiwa serupa di masa mendatang.

Kronologi Kejadian:

  • Jumat (7/3/2025): Hujan deras melanda Bahia Blanca, menyebabkan banjir bandang.
  • Minggu (9/3/2025): Konfirmasi hilangnya dua anak perempuan dan 16 korban jiwa.
  • Minggu (9/3/2025): Presiden Argentina mengumumkan berkabung nasional selama tiga hari.
  • Senin (10/3/2025): Pencarian korban dan upaya pemulihan masih terus berlanjut.

Bencana ini menjadi tragedi kemanusiaan yang mengingatkan kita semua akan pentingnya kesiapsiagaan dan solidaritas dalam menghadapi bencana alam. Dukungan dan bantuan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu para korban dan membangun kembali Bahia Blanca dari keterpurukan.