Amerika Serikat Uji Coba Rudal Balistik Antar Benua Minuteman III
Amerika Serikat baru-baru ini melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM) Minuteman III dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California. Uji coba ini dilakukan tanpa menggunakan hulu ledak nuklir. Rudal tersebut meluncur dengan kecepatan mencapai 24.000 kilometer per jam, mencapai area uji di Kepulauan Marshall, sekitar 6.700 kilometer jauhnya.
Uji coba ini dipandang sebagai demonstrasi kekuatan penangkalan nuklir Amerika Serikat dan kesiapan operasional ICBM Minuteman III. Jenderal Thomas Bussiere, Komandan Global Strike Command, menyatakan bahwa peluncuran ini menunjukkan kekuatan dan kesiapan penangkal nuklir negara tersebut. Angkatan Udara AS menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengujian rutin yang dijadwalkan dan tidak terkait dengan perkembangan geopolitik saat ini.
Amerika Serikat saat ini mengoperasikan tiga komponen utama dalam kemampuan penangkalan nuklirnya:
- Pesawat pengebom berkemampuan nuklir
- Kapal selam siluman yang dilengkapi dengan rudal balistik nuklir (SLBM) Polaris.
- Sekitar 400 rudal Minuteman III berbasis darat.
Rudal Minuteman, sebuah program yang berasal dari era Perang Dingin yang dimulai pada tahun 1970-an, saat ini sedang dalam proses untuk digantikan oleh sistem rudal yang lebih modern yang dikenal sebagai Sentinel. Namun, pengembangan program Sentinel mengalami beberapa tantangan, termasuk pemotongan anggaran dan penundaan jadwal. Angkatan Udara AS awalnya menargetkan untuk menonaktifkan semua rudal era Perang Dingin pada tahun 2039. Namun, karena program Sentinel masih menjalani pengujian, penundaan ini berpotensi menunda penonaktifan Minuteman III hingga sekitar tahun 2050. Meskipun demikian, Angkatan Udara AS tetap optimistis dengan kemajuan yang dibuat dalam program Sentinel, memastikan bahwa Minuteman III akan terus berfungsi sebagai pencegah nuklir yang andal sampai penggantinya siap beroperasi.