Maraknya Joged Bumbung Erotis, Dinas PMA Bali Imbau Desa Adat Perketat Pengawasan

Gelombang kekhawatiran melanda Bali menyusul viralnya video joged bumbung yang menampilkan gerakan erotis. Menyikapi fenomena ini, Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Bali mengambil langkah proaktif dengan mengimbau desa adat untuk meningkatkan peran dalam mengawasi dan mencegah kegiatan serupa.

Kepala Dinas PMA Bali, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, menekankan pentingnya keterlibatan desa adat dalam menjaga kelestarian seni dan budaya Bali. Ia menyerukan agar desa adat secara aktif membina warganya, termasuk sanggar-sanggar seni, untuk menjunjung tinggi nilai-nilai etika, tata krama, dan sopan santun. Kartika Jaya Seputra juga menyampaikan keprihatinannya jika desa adat kurang aktif dalam menanggapi isu ini, karena berpotensi menyebabkan degradasi seni dan budaya akibat perilaku yang tidak senonoh.

Penyusunan Pararem Sebagai Solusi

Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Dinas PMA Bali adalah penyusunan pararem atau aturan desa adat. Pararem ini diharapkan dapat mengatur berbagai aspek terkait tarian dan kegiatan adat lainnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa. Kartika Jaya Seputra menjelaskan bahwa penyusunan pararem menjadi fokus utama Dinas PMA bersama para tetua adat (penglingsir), bendesa adat, dan majelis desa adat, dengan tujuan membina warga dalam menjaga adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal Bali.

Pengawasan Tidak Hanya pada Penari

Dinas PMA Bali juga mengingatkan bahwa pengawasan tidak hanya terbatas pada tarian joged bumbung dan penarinya, tetapi juga pada masyarakat adat yang berperan sebagai pengupah atau penyelenggara acara. Kartika Jaya Seputra mengakui bahwa permintaan penonton terkadang menjadi pemicu munculnya tarian erotis, dan hal ini juga perlu diatur dalam pararem desa adat.

"Setiap warga adat berpotensi terkena sanksi jika melanggar aturan yang telah disepakati. Oleh karena itu, saya mengimbau seluruh seniman untuk bersama-sama menjaga seni tradisi yang adiluhung, yang telah diwariskan oleh leluhur Bali dan menjadi ruh pariwisata. Kita harus bangga dan menjaganya dengan sekuat tenaga," tegasnya.