Kepolisian Republik Indonesia melalui Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) telah merampungkan penyelidikan terkait dugaan pemalsuan ijazah yang melibatkan Presiden Joko Widodo. Hasil investigasi tersebut secara tegas menyatakan bahwa ijazah yang bersangkutan adalah asli dan dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras dan ketelitian yang ditunjukkan oleh tim Bareskrim dalam mengungkap fakta sebenarnya. Ia menyoroti detailnya penyelidikan yang dilakukan, termasuk perbandingan ijazahnya dengan milik rekan-rekan seangkatannya, serta verifikasi foto-foto dokumentasi kegiatan kuliah, seperti saat Kuliah Kerja Nyata (KKN), wisuda, hingga kegiatan ekstrakurikuler.

"Saya melihat Bareskrim bekerja sangat detail. Mereka membandingkan ijazah asli saya dengan ijazah asli teman-teman," ujar Presiden Jokowi. Ia menambahkan bahwa Bareskrim juga meneliti foto-foto dirinya saat KKN, wisuda, dan bahkan saat mendaki gunung sebagai anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).

Presiden juga menyinggung mengenai pengumuman penerimaan dirinya sebagai calon mahasiswa UGM yang dimuat di koran Kedaulatan Rakyat pada masanya. Menurutnya, hal tersebut semakin memperkuat bukti keaslian statusnya sebagai alumni UGM.

Kasus ini bermula dari adanya aduan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti oleh Bareskrim. Selain itu, Presiden Jokowi juga telah melaporkan pihak-pihak yang menyebarkan tuduhan palsu ini ke Polda Metro Jaya. Presiden menekankan perbedaan antara kedua proses hukum tersebut, di mana Bareskrim menindaklanjuti aduan, sementara laporan di Polda Metro Jaya diajukan langsung oleh dirinya.

Dengan adanya klarifikasi dari Bareskrim, diharapkan polemik terkait keaslian ijazah Presiden Joko Widodo dapat segera diakhiri. Berikut adalah poin-poin yang diverifikasi Bareskrim:

• Keaslian Ijazah: Bareskrim menyatakan ijazah Presiden Jokowi adalah asli.
• Perbandingan Ijazah: Ijazah Presiden Jokowi dibandingkan dengan ijazah teman seangkatannya.
• Verifikasi Foto: Foto-foto KKN, wisuda, dan kegiatan Mapala diverifikasi.
• Pengumuman Penerimaan: Pengumuman penerimaan di koran Kedaulatan Rakyat dijadikan bukti.
• Aduan Masyarakat: Penyelidikan Bareskrim berdasarkan aduan masyarakat.

Penyelidikan mendalam yang dilakukan Bareskrim diharapkan dapat mengakhiri spekulasi dan memberikan kepastian hukum terkait isu yang sempat menjadi perbincangan publik ini.