Persiapan Kunjungan Presiden Prabowo dan Macron ke Magelang Dikebut, Menteri PUPR Tinjau Kawasan Borobudur
Menjelang kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron, ke Magelang, Jawa Tengah, sejumlah persiapan infrastruktur terus dikebut. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, pada hari Jumat, 23 Mei 2025, melakukan inspeksi mendadak ke Kampung Seni Borobudur untuk memastikan kesiapan kawasan tersebut.
Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau secara langsung kondisi infrastruktur di sekitar kawasan Candi Borobudur, meskipun agenda utama kedua kepala negara adalah mengunjungi Candi Borobudur dan Akademi Militer (Akmil) Magelang. "Kita sekadar melihat kesiapan kawasan saja. Presiden kan mau ke sini minggu depan," ujar Menteri PUPR Dody Hanggodo, usai melakukan peninjauan.
Fokus utama peninjauan adalah perbaikan infrastruktur di Kampung Seni Borobudur dan sekitarnya. Beberapa area yang menjadi perhatian khusus adalah lapak pedagang yang rentan terhadap banjir dan akses jalan menuju lokasi wisata. Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.
Sementara itu, Kepala Polresta Magelang, Kombes Herbin Garba Wiyata Jaya Sianipar, sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa Presiden Macron dan Presiden Prabowo akan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) Magelang pada tanggal 29 Mei 2025. Kunjungan ini juga menjadi bagian dari rangkaian acara untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis, khususnya dalam bidang pendidikan dan pertahanan. Salah satu agenda penting dalam kunjungan tersebut adalah peninjauan kelas pelatihan Bahasa Prancis yang diikuti oleh personel TNI.
Kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 27 hingga 29 Mei 2025. Kerja sama antara Indonesia dan Prancis difokuskan pada sektor pendidikan dan pertahanan, termasuk program Kursus Intensif Bahasa Prancis bagi personel TNI yang diselenggarakan di Akmil. Program ini diikuti oleh 104 peserta yang terdiri dari:
- 40 personel TNI AD
- 30 personel TNI AL
- 30 personel TNI AU
- 4 pelatih dari Akmil
Mayjen Kristomei Sianturi, Kepala Pusat Penerangan TNI, menjelaskan bahwa program ini didukung oleh pengajar dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Kementerian Pertahanan serta dosen dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Dengan adanya kunjungan dari dua kepala negara, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis semakin erat, terutama dalam bidang pendidikan, pertahanan, dan pariwisata.