Modus Baru Penipuan Asmara: 36 Pria di Shenzhen Tertipu Wanita Cantik, Kehilangan Rumah dan Uang

Modus Baru Penipuan Asmara di Shenzhen: 36 Pria Kehilangan Rumah dan Uang

Sebuah kasus penipuan dengan modus baru menghebohkan kota Shenzhen, Tiongkok. Sebanyak 36 pria menjadi korban tipu daya seorang wanita cantik yang berhasil memperdaya mereka dengan janji pernikahan dan akhirnya merampas rumah dan uang mereka. Kasus ini viral di media sosial dan menyoroti kerentanan pria terhadap penipuan asmara yang terselubung rapih.

Menurut laporan dari South China Morning Post, wanita yang dikenal sebagai Liu Jia, bertemu para korbannya melalui aplikasi kencan online. Ia membangun hubungan singkat, rata-rata satu hingga dua bulan, dengan masing-masing korban, yang berusia sekitar 30-an tahun dan bekerja di Shenzhen. Liu membangun citra sebagai wanita yang lembut, perhatian, berbudi pekerti, dan berorientasi keluarga. Hal ini berhasil memikat para korban untuk jatuh cinta.

Setelah membangun kepercayaan, Liu secara terencana meminta setiap korbannya untuk membelikan sebuah rumah di Huizhou, kota sekitar 90 kilometer dari Shenzhen, sebagai bukti komitmen dan persiapan pernikahan. Untuk meyakinkan para korban, Liu bahkan menawarkan uang muka sebesar 30.000 yuan (sekitar Rp 67,5 juta) dan merekomendasikan beberapa properti dengan diskon besar di kota tersebut. Yang menarik, Liu secara konsisten menolak untuk mencantumkan namanya dalam sertifikat kepemilikan rumah.

Setelah para korban berhasil membelikan rumah untuknya, Liu menghilang tanpa jejak. Ia menghentikan komunikasi, memblokir panggilan telepon, dan menghapus kontak para korban dari daftar teleponnya. Salah satu korban, yang dikenal sebagai Atao, mengungkapkan rasa kecewanya dan beban ekonomi yang harus ditanggungnya akibat penipuan ini. Ia kini terbebani cicilan rumah sebesar 4.100 yuan (sekitar Rp 9,2 juta) per bulan, di samping biaya sewa tempat tinggal di Shenzhen dan tanggung jawab terhadap orang tuanya.

Atao juga menyebutkan adanya setidaknya 36 korban pria yang tertipu dengan modus operandi yang sama. Kasus ini menimbulkan beragam reaksi di media sosial. Beberapa netizen menanggapi kasus ini dengan sindiran, menyebut Liu sebagai "juara penjualan" bagi pengembang properti. Namun, tidak sedikit juga yang mengkritik para korban karena dianggap terlalu mudah percaya kepada orang yang baru dikenal dalam waktu singkat.

Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai perkembangan penyelidikan kepolisian atas kasus penipuan tersebut. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk berhati-hati dalam menjalin hubungan online dan menghindari pemberian komitmen finansial yang besar kepada orang yang belum benar-benar dikenal dan dipercaya. Pentingnya verifikasi identitas dan latar belakang pasangan perlu ditekankan untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.

Poin-poin penting:

  • Modus penipuan asmara yang terorganisir dan sistematis.
  • Korban mencapai 36 pria yang tertipu dengan cara yang sama.
  • Kerugian finansial yang signifikan bagi para korban.
  • Minimnya informasi mengenai perkembangan penyelidikan kepolisian.
  • Peringatan akan pentingnya kehati-hatian dalam hubungan online.