Sri Mulyani Minta Waktu Sebulan Bagi Dirjen Pajak Baru untuk Pelajari Sistem Coretax
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan permohonan agar Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak yang baru dilantik, Bimo Wijayanto, diberikan waktu selama satu bulan untuk mendalami seluk-beluk sistem inti administrasi perpajakan, atau yang dikenal dengan Coretax.
Pernyataan ini disampaikan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta Pusat, Jumat (23/5/2025), sebagai respons atas banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait implementasi dan efektivitas sistem Coretax. Menurutnya, pemberian waktu tersebut akan memberikan kesempatan kepada Bimo Wijayanto untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai data, fakta, dan realita yang terkait dengan sistem tersebut, dengan perspektif segar sebagai Dirjen Pajak yang baru.
"Mengenai Coretax, untuk fair-nya kita akan meminta nanti Pak Dirjen Pajak baru, Pak Bimo untuk melihat dulu ke dalam. Berikanlah satu bulan beliau untuk melihat semuanya sehingga melihat data, fakta, realita dengan fresh perspektif dari Dirjen Pajak yang baru," ujar Sri Mulyani.
Menteri Keuangan juga menambahkan bahwa Dirjen Pajak yang baru akan mengadakan jumpa pers khusus untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait Coretax dan isu-isu penting lainnya di bidang perpajakan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan klarifikasi dan informasi yang akurat kepada publik mengenai perkembangan dan kebijakan di sektor perpajakan.
Bimo Wijayanto, Dirjen Pajak yang baru, dipilih oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Usai pertemuan dengan Presiden, Bimo mengungkapkan bahwa ia telah menerima arahan untuk melakukan pembenahan sistem pajak di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem yang lebih berintegritas, akuntabel, dan independen, sehingga dapat mendukung program-program nasional, khususnya dari sisi penerimaan negara.
"Beliau (presiden) berikan banyak arahan. Beliau tegaskan komitmen beliau untuk memperbaiki sistem pajak Indonesia supaya lebih akuntabel, independen dan berintegritas, untuk mengamankan program nasional beliau, khususnya dari sisi penerimaan negara," kata Bimo.
Profil Singkat Bimo Wijayanto:
- Alumni SMA Taruna Nusantara, Magelang.
- Lulusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM).
- Meraih gelar MBA in Accounting and Finance dari University of Queensland.
- Meraih gelar Phd in Economics dari University of Canberra.
- Menyelesaikan Post Doctoral di Duke University.
- Jabatan terakhir: Sekretaris Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Deputi, Bimo Wijayanto pernah berkarier di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai Analis Senior Center for Tax Analysis (CTA) dan Kepala Seksi Dampak Kebijakan Makro Ekonomi, Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan. Ia juga pernah menjadi Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden (KSP) serta Asisten Deputi (Asdep) Investasi Strategis pada Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Dengan pengalaman yang luas di bidang perpajakan dan ekonomi, Bimo Wijayanto diharapkan dapat membawa perubahan positif dan meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Pajak dalam mengoptimalkan penerimaan negara.