Hujan Lebat Sebabkan Sembilan Titik di Semarang Terendam Banjir

Hujan Lebat Sebabkan Sembilan Titik di Semarang Terendam Banjir

Kota Semarang, Jawa Tengah, kembali dilanda genangan air di sejumlah titik pada Senin, 10 Maret 2025, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sepanjang hari. Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, sedikitnya sembilan lokasi terdampak banjir dengan ketinggian genangan bervariasi. Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, menjelaskan bahwa kondisi geografis beberapa wilayah yang menjadi cekungan turut memperparah situasi ini, menyebabkan air menggenang lebih lama dibandingkan daerah lain.

Genangan terparah terpantau di Jalan Padi Raya, dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 35 sentimeter. Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Raya Gebang Anom pertigaan Song Biru (bukan Dong Biru) dengan ketinggian genangan berkisar antara 20 hingga 30 sentimeter. BPBD Kota Semarang telah mengerahkan sejumlah pompa air untuk mempercepat proses surutnya genangan dan terus memantau perkembangan di lapangan. Upaya tersebut dilakukan sebagai bagian dari respon cepat terhadap dampak hujan lebat yang melanda kota Semarang.

Berikut rincian lokasi terdampak genangan banjir beserta estimasi ketinggian air:

  • Jalan Sidoluhur: 10-15 sentimeter
  • Jalan Taman Udan Riris: 10-15 sentimeter
  • Jalan Sidoasih Raya: 10-15 sentimeter
  • Jalan Padi Raya: 20-35 sentimeter
  • Jalan Raya Gebang Anom pertigaan Song Biru: 20-30 sentimeter
  • Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari: 10-20 sentimeter
  • RW 3 Trimulyo: 10-30 sentimeter
  • Depan RSI Sultan Agung: 10-20 sentimeter
  • Depan LIK Kaligawe: 10 sentimeter

Endro menambahkan bahwa tim BPBD terus melakukan monitoring dan asesmen di seluruh lokasi terdampak untuk memastikan keamanan warga dan melakukan evakuasi jika diperlukan. BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat prakiraan cuaca masih menunjukkan potensi hujan tinggi di wilayah Semarang. Koordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR), juga terus dilakukan untuk memastikan penanggulangan banjir berjalan efektif dan efisien. Upaya mitigasi bencana jangka panjang juga menjadi fokus perhatian pemerintah kota untuk meminimalisir dampak banjir di masa mendatang.

Situasi banjir di Kecamatan Genuk menjadi sorotan khusus, mengingat wilayah ini kerap mengalami genangan air saat hujan deras. BPBD menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam, termasuk partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya penumpukan sampah yang dapat memperparah genangan air.