Jerman Kritik Keras Kebijakan AS yang Batasi Mahasiswa Asing di Harvard
Pemerintah Jerman secara terbuka menyampaikan kecaman terhadap keputusan kontroversial pemerintah Amerika Serikat yang membatasi penerimaan mahasiswa asing di Universitas Harvard. Langkah ini dipandang sebagai ancaman terhadap kebebasan akademik dan pertukaran internasional.
Menteri Riset Jerman, Dorothee Baer, menyuarakan keprihatinannya dalam sebuah wawancara radio. Ia mendesak pemerintahan Presiden Trump untuk mempertimbangkan kembali kebijakan yang dianggapnya "fatal" dan kontraproduktif. Baer menekankan bahwa keputusan ini mengirimkan sinyal negatif kepada generasi muda dan komunitas global, khususnya terkait dengan kebebasan akademik.
Saat menghadiri pertemuan dengan para koleganya di Uni Eropa di Brussels, Baer menyoroti adanya pergeseran tren di kalangan mahasiswa internasional. Ia mengamati bahwa semakin banyak mahasiswa dari berbagai negara, termasuk China dan India, memilih Eropa sebagai tujuan studi karena mereka merasa kebebasan mereka lebih terjamin di benua tersebut.
Baer mengungkapkan keterkejutannya atas perkembangan ini. Ia tidak pernah membayangkan bahwa kebebasan akademik, yang selama ini menjadi pilar penting di dunia Barat, akan dipertanyakan. Meskipun demikian, ia tetap berharap agar Amerika Serikat, yang dikenal sebagai "tanah kebebasan", akan kembali menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.
Keputusan pemerintah AS ini diumumkan melalui surat dari Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, kepada Universitas Harvard. Dalam surat tersebut, Noem menyatakan bahwa sertifikasi Harvard di bawah sistem yang memungkinkan mahasiswa asing untuk belajar di Amerika Serikat telah dicabut. Ia menuduh Harvard telah memfasilitasi atau mengabaikan tindakan kekerasan, anti-Semitisme, dan bahkan berkolaborasi dengan Partai Komunis China.
Kebijakan baru ini memaksa mahasiswa asing yang terdaftar di Harvard untuk mencari transfer ke universitas lain atau menghadapi risiko kehilangan status hukum mereka di AS. Pihak Harvard menanggapi dengan keras langkah tersebut, menyebutnya sebagai tindakan ilegal dan pembalasan yang berdampak pada ribuan mahasiswa. Universitas tersebut menyatakan komitmennya untuk mempertahankan kemampuan menerima mahasiswa dan akademisi internasional, serta mengecam tindakan tersebut sebagai ancaman serius bagi komunitas Harvard dan negara, serta melemahkan misi akademis dan penelitian universitas.
Berikut poin penting dalam berita ini:
- Kecaman Jerman terhadap kebijakan AS.
- Dampak kebijakan terhadap mahasiswa asing di Harvard.
- Tuduhan AS terhadap Harvard.
- Respons Harvard terhadap kebijakan AS.