Transformasi Singkat: Pengakuan Ibu tentang Dampak Positif Pelatihan Militer pada Anaknya

Perubahan Signifikan dalam Dua Minggu: Kisah Seorang Siswa Setelah Mengikuti Program di Barak Militer

Sebuah pertanyaan besar muncul seiring dengan popularitas program pembentukan karakter yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat: mampukah perubahan perilaku yang signifikan terjadi hanya dalam kurun waktu dua minggu melalui pelatihan intensif di lingkungan militer?

Cantika, seorang ibu dari seorang siswa yang berpartisipasi dalam program tersebut, berbagi pengalamannya dengan terus terang. Ia mengakui terkejut dengan transformasi positif yang dialami putranya, MA, seorang siswa kelas 7 SMP, setelah mengikuti program pendidikan karakter selama dua minggu di barak militer.

"Perubahannya sangat luar biasa," ujar Cantika dengan nada syukur. "Sekarang dia bisa bangun sendiri tanpa harus dibangunkan."

MA merupakan salah satu dari 38 siswa yang mengikuti program yang diselenggarakan di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Purwakarta. Program ini berlangsung selama lebih dari dua minggu, memberikan pengalaman unik dan intensif bagi para peserta.

Rutinitas harian MA pun mengalami perubahan drastis. Pukul 05.30 WIB, ia sudah siap di sekolah dan menjalankan tugas sebagai petugas Sistem Gerakan Sekolah (SGS) sekaligus menjadi teladan kedisiplinan bagi teman-temannya.

"Dia jadi petugas SGS, sekaligus duta kedisiplinan sekolah," kata Cantika dengan bangga.

Tidak hanya di pagi hari, perubahan positif juga terlihat di malam hari. MA kini tidur lebih awal, sekitar pukul 21.00 WIB, tanpa perlu diingatkan. Kebiasaan sepulang sekolah pun berubah menjadi lebih produktif dan bermanfaat.

"Sudah terlepas dari HP, sekarang sudah jarang. Kalau sekarang seperlunya saja," ungkap Cantika, menceritakan bagaimana putranya kini tidak lagi terpaku pada ponselnya untuk bermain game atau berselancar di media sosial.

Yang menarik, MA bahkan mengungkapkan kerinduannya untuk kembali ke barak militer.

"Kemarin juga dia bikin status kangen masuk lagi ke barak. Dia beberapa kali nanya-nanya terus sama gurunya, kapan kita ke barak lagi, pengen nginep," kata Cantika menirukan ucapan putranya.

Menurut Cantika, suasana pelatihan yang menyenangkan dan pendekatan ramah dari para pelatih menjadi faktor utama yang membuat MA ingin kembali ke barak.

Setelah kembali dari pelatihan, aktivitas MA terus dipantau oleh pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora), serta Dinas Sosial (Dinsos) Purwakarta.

"Misalnya saat shalat, difoto dan dikirim ke guru MA. Oleh gurunya dikirim ke Dinsos dan Disdik," jelas Cantika.

Meski hanya berlangsung selama dua minggu, Cantika merasakan dampak positif yang signifikan pada putranya. Ia berharap program serupa dapat terus dilanjutkan untuk memberikan manfaat bagi lebih banyak siswa.

Perubahan positif yang dialami MA menunjukkan bahwa pelatihan intensif di lingkungan militer, dengan pendekatan yang tepat, dapat memberikan dampak yang signifikan dalam pembentukan karakter dan kedisiplinan siswa.