Investasi Hilirisasi Rp720 Triliun Siap Digulirkan Bulan Depan

Pemerintah Indonesia mengumumkan rencana peluncuran proyek hilirisasi bernilai fantastis, mencapai 45 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp720 triliun. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa proyek ambisius ini dijadwalkan untuk memulai tahap konstruksi atau groundbreaking pada bulan Juni mendatang.

Pengumuman ini disampaikan setelah pertemuan penting antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan sejumlah menteri terkait di Istana Kepresidenan. Pertemuan tersebut secara khusus membahas percepatan proyek-proyek hilirisasi yang menjadi prioritas utama pemerintah. Bahlil menegaskan bahwa proyek-proyek ini merupakan bagian dari program prioritas yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemandirian industri nasional.

"Ini semuanya sudah kita bicarakan, sudah detail sekali. Dan ini adalah kolaborasi di antara satgas dan Kementerian Investasi serta kementerian-kementerian teknis yang lainnya," ujar Bahlil, menekankan pentingnya sinergi antar lembaga pemerintah dalam merealisasikan proyek-proyek strategis ini. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proyek hilirisasi ini mencakup berbagai sektor kunci, termasuk:

  • Hilirisasi Nikel dan Bauksit: Peningkatan nilai tambah komoditas tambang utama Indonesia melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.
  • Pembangunan Refinery dan Fasilitas Storage: Peningkatan kapasitas pengolahan minyak dan penyimpanan untuk menjamin ketahanan energi nasional.
  • Sektor Strategis Lainnya: Pengembangan sektor perikanan, pertanian, perkebunan, dan kehutanan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Salah satu fokus utama dalam proyek hilirisasi ini adalah pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik. Pemerintah berambisi untuk tidak hanya memproduksi baterai untuk mobil listrik, tetapi juga mengembangkan ekosistem baterai untuk motor listrik. Mengingat jumlah motor yang beroperasi di Indonesia mencapai sekitar 140 juta unit, inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) dan mendorong transisi energi yang lebih berkelanjutan.

Mengenai sumber pendanaan, Bahlil menjelaskan bahwa proyek ini akan didukung oleh entitas nasional Danantara. Pemerintah juga akan berupaya untuk mempertahankan kendali negara atas kepemilikan saham dalam proyek-proyek hilirisasi ini, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo. "Saya yakinkan bahwa arahan Bapak Presiden Prabowo, ini proyek merah putih. Artinya kita usahakan, maksimalkan agar semua mayoritasnya ada di negara," tegas Bahlil, menekankan komitmen pemerintah untuk memastikan manfaat maksimal bagi negara dan rakyat Indonesia.