Intensitas Hujan Tinggi Picu Banjir di Palopo, Pemungutan Suara Ulang Terhambat
Banjir Landa Palopo, PSU Terancam Tertunda
Hujan deras yang mengguyur Kota Palopo sejak Jumat (23/5/2025) sore menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Kelurahan Salubattang dan Pentojangan, Kecamatan Telluwanua. Akibatnya, aktivitas warga terganggu dan pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di beberapa TPS terancam tertunda.
Ketinggian air mencapai 30 cm di beberapa titik, memaksa warga untuk berhati-hati dalam beraktivitas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo melaporkan bahwa banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi yang bersamaan dengan pasang air laut. Kondisi ini menyebabkan air meluap dan menggenangi pemukiman warga.
Dampak Banjir Terhadap PSU
Menurut laporan BPBD Kota Palopo, banjir sempat mengganggu jalannya PSU di TPS 3, Kelurahan Pentojangan. Air masuk ke area TPS, namun dilaporkan telah surut. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai potensi pemindahan TPS atau penundaan PSU.
Warga setempat, khususnya di RW 03 Marobo, mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait dampak banjir terhadap partisipasi pemilih dalam PSU. Mereka berharap banjir tidak menghalangi warga untuk datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya.
Keluhan Warga Terkait Banjir
Warga di Kelurahan Pentojangan dan Salubattang mengungkapkan bahwa wilayah mereka merupakan daerah langganan banjir saat musim hujan tiba. Mereka mengaku telah berulang kali menyampaikan masalah ini kepada pemerintah dan anggota DPRD Kota Palopo saat reses, namun belum ada solusi yang efektif.
Salah seorang warga, Kahar, menyayangkan respons pemerintah yang dianggap kurang serius dalam menangani masalah banjir di wilayahnya. Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata agar tidak ada korban jiwa akibat banjir di kemudian hari.
Upaya Penanganan Banjir
BPBD Kota Palopo masih terus melakukan asesmen untuk mengetahui jumlah rumah yang terdampak banjir. Petugas juga bersiaga untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Pemerintah Kota Palopo diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah banjir di wilayah tersebut. Hal ini meliputi normalisasi sungai, pembangunan drainase yang memadai, dan relokasi warga yang tinggal di daerah rawan banjir.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Curah Hujan Tinggi: Intensitas hujan yang tinggi menjadi faktor utama penyebab banjir.
- Pasang Air Laut: Kenaikan air laut memperparah kondisi banjir.
- Kerentanan Wilayah: Kelurahan Pentojangan dan Salubattang merupakan daerah langganan banjir.
- Respons Pemerintah: Warga mengeluhkan kurangnya respons pemerintah dalam menangani masalah banjir.
- Potensi Dampak PSU: Banjir berpotensi menghambat pelaksanaan dan partisipasi pemilih dalam PSU.