Malang Mengukuhkan Diri Sebagai Kandidat Kuat Kota Kreatif Dunia di Bawah Kepemimpinan "Pak Mbois"

Kota Malang, di bawah kepemimpinan Wali Kota Wahyu Hidayat yang akrab disapa "Pak Mbois", menunjukkan kemajuan signifikan dalam mewujudkan visinya sebagai kota yang "Mbois Berkelas". Sebutan "Mbois", yang dalam bahasa lokal Malang berarti "keren" atau "hebat", menjadi semangat pendorong bagi berbagai inisiatif pembangunan yang berorientasi pada kreativitas, inovasi, dan peningkatan kualitas hidup warga.

Wahyu Hidayat, yang resmi menjabat sebagai wali kota pada 20 Februari 2025, menekankan bahwa "Mbois" bukan sekadar jargon, melainkan representasi dari nilai-nilai positif yang ingin ditanamkan dalam setiap aspek pembangunan kota. Menurutnya, "Mbois" adalah segala sesuatu yang baik, keren, santun, dan berbeda namun tetap membawa dampak positif bagi masyarakat.

Salah satu indikator keberhasilan Malang dalam mewujudkan visi "Mbois Berkelas" adalah penghargaan yang diraih di tingkat provinsi atas pembangunan yang telah dilakukan. Wahyu Hidayat menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan doa dari seluruh warga Kota Malang, serta menekankan pentingnya kerja sama dan dukungan dalam mencapai tujuan bersama.

Untuk mempertahankan prestasi yang telah diraih, Wahyu Hidayat menetapkan lima prioritas utama yang akan menjadi fokus perhatiannya selama masa kepemimpinannya. Prioritas tersebut meliputi:

  • Sektor Pendidikan: Pemerintah Kota Malang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan seragam gratis dan beasiswa bagi pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa.
  • Pengembangan Pariwisata Melalui Event: Target menggelar 1.000 event setiap tahun sebagai bagian dari program "Ngalam Asik" bertujuan untuk memperkenalkan potensi Kota Malang secara menyeluruh. Setiap event diharapkan dapat menarik wisatawan, meningkatkan kunjungan ke tempat wisata, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
  • Pemberdayaan UMKM: Pemerintah Kota Malang mewajibkan keterlibatan UMKM dalam setiap event yang digelar. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada UMKM untuk mempromosikan produk mereka dan meningkatkan penjualan.

Keberadaan Malang Creative Center (MCC) yang memiliki 7 lantai menjadi bukti nyata komitmen Kota Malang dalam mengembangkan ekonomi kreatif. MCC menjadi wadah bagi 17 sub-sektor ekonomi kreatif untuk berkolaborasi, berinovasi, dan menciptakan produk-produk yang bernilai jual tinggi. Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, bahkan terkejut dengan kemajuan yang telah dicapai Kota Malang dalam mengembangkan ekonomi kreatif.

Upaya Kota Malang dalam mengembangkan ekonomi kreatif juga mendapatkan pengakuan dari Unesco. Organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB tersebut memberikan lampu hijau untuk menjadikan Malang sebagai kota kreatif dunia. Jika keputusan ini terealisasi, Kota Malang akan menjadi tuan rumah bagi acara Unesco untuk menentukan statusnya sebagai kota ekonomi kreatif dunia pada akhir tahun ini.

Ekonomi kreatif terbukti menjadi salah satu pilar utama yang menopang perekonomian Kota Malang, terutama saat dunia dilanda pandemi Covid-19. Keberhasilan ekonomi kreatif di Kota Malang tidak lepas dari potensi yang dimiliki, yaitu 57 perguruan tinggi dan sekitar 800.000 mahasiswa. Potensi ini menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan inovatif, yang mampu menciptakan ide-ide kreatif dan mengembangkan produk-produk yang bernilai jual tinggi.

Dengan berbagai upaya dan inovasi yang telah dilakukan, Kota Malang semakin mantap melangkah menuju predikat sebagai kota kreatif dunia. Di bawah kepemimpinan "Pak Mbois", Kota Malang terus berbenah dan berinovasi untuk mewujudkan visi "Mbois Berkelas" yang akan membawa manfaat bagi seluruh warganya.