Aksi Nekat Tiga Anak di Padang Bawa Kabur Truk Tronton Berujung Kehabisan Bensin
Aksi mengejutkan dilakukan oleh tiga anak laki-laki berusia 12 tahun di Padang, Sumatera Barat. Mereka, dengan inisial RAR, RA, dan HB, dilaporkan membawa kabur sebuah truk tronton yang tengah diparkir di Jalan By Pass Lubuk Begalung pada hari Sabtu, 17 Mei 2025.
Menurut keterangan pihak kepolisian, kejadian bermula ketika ketiga anak tersebut sedang bermain di sekitar area parkir truk. Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Robby Setiadi Purba, menjelaskan bahwa niat iseng muncul begitu saja ketika mereka melihat truk tersebut.
"Awalnya mereka bermain di sekitar lokasi truk itu diparkir. Lalu timbul ide untuk membawa pergi truk tersebut," ujar Kompol Robby.
Ketiganya kemudian mencoba membuka pintu satu per satu truk yang terparkir. Keberuntungan berpihak pada mereka ketika menemukan sebuah truk yang tidak terkunci. Kunci kontak pun masih berada di dalam kendaraan, sebuah kelalaian dari pemilik truk.
"Ternyata ada satu truk yang tidak terkunci, dan kuncinya masih tergantung. Pemiliknya kurang hati-hati," lanjut Robby.
Salah seorang dari ketiga anak tersebut ternyata memiliki kemampuan mengemudikan truk. Tanpa pikir panjang, mereka membawa truk tersebut dengan alasan hanya ingin berkeliling kota.
"Pengakuan mereka, hanya iseng saja. Niatnya setelah jalan-jalan, truk itu akan dikembalikan lagi ke tempat semula," imbuhnya.
Namun, rencana mereka tidak berjalan mulus. Truk yang mereka bawa kehabisan bahan bakar di kawasan Koto Tangah. Hal ini membuat keberadaan mereka terendus oleh pemilik truk yang panik.
"Pemilik truk awalnya memarkir kendaraannya di tepi jalan By Pass Lubuk Begalung. Setelah tidak menemukan truknya, pemilik melakukan pencarian," jelas Robby.
Pencarian membuahkan hasil. Truk ditemukan di Koto Tangah dengan ketiga anak tersebut masih berada di dalamnya. Mereka kemudian diamankan di Polsek Lubuk Begalung.
"Karena masih di bawah umur, kami memanggil orang tua mereka. Setelah diinterogasi, mereka mengakui perbuatannya. Bahkan, salah satunya ternyata sudah pandai mengemudikan mobil besar," ungkap Robby.
Setelah dilakukan mediasi, pihak kepolisian menyerahkan ketiga anak tersebut kepada orang tua masing-masing untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut. Pemilik truk sendiri memutuskan untuk tidak membuat laporan polisi.
"Pemilik truk tidak membuat laporan, jadi kami kembalikan ke orang tua masing-masing dengan membuat surat perjanjian," pungkas Robby.
Dari hasil pemeriksaan, ketiga anak tersebut bersikukuh bahwa tindakan mereka hanya didasari rasa ingin tahu dan tidak ada niat untuk mencuri truk. Mereka hanya ingin merasakan sensasi mengendarai truk tronton.