Indonesia dan Brasil Jalin Kemitraan Strategis dalam Pengembangan Bioenergi dan Industri Dirgantara

Indonesia dan Brasil mempererat hubungan bilateral melalui kerja sama strategis di sektor bioenergi dan industri dirgantara. Inisiatif ini diumumkan dalam forum BRICS, yang menjadi platform bagi negara-negara berkembang untuk memperkuat solidaritas dan menciptakan sistem global yang lebih adil.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat sinergi antara kedua negara, khususnya dalam sektor bioenergi, industri dirgantara, dan pengembangan ekonomi hijau berbasis sumber daya terbarukan. Hubungan bilateral Indonesia dan Brasil telah terjalin sejak tahun 1953, dan pada tahun 2024, total nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari 7 miliar dollar AS. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Brasil meliputi kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, dan alas kaki.

Agus menekankan pentingnya forum BRICS sebagai aliansi yang mencerminkan tatanan dunia baru, di mana negara-negara berkembang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS diharapkan dapat memperkuat ekonomi negara dan mendorong transformasi industri nasional menuju era digital dan ramah lingkungan melalui inisiatif Making Indonesia 4.0.

Pemerintah Indonesia juga mendorong partisipasi aktif dalam program-program BRICS, seperti BRICS Center for Industrial Competences, PartNIR Innovation Centre, dan SME Working Group Action Plan 2025–2030. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat sektor industri kecil dan menengah di Indonesia.

Dalam konteks kinerja sektor manufaktur, Agus menyoroti pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 4,31 persen (y-o-y) pada triwulan I tahun 2025, dengan kontribusi terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) nasional mencapai 17,5 persen. Data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia mencapai 255,96 miliar dollar AS pada tahun 2023, menempatkan Indonesia di posisi keempat di antara negara-negara BRICS setelah China, India, dan Brasil. Di kawasan Asia, Indonesia menempati urutan kelima setelah China, Jepang, India, dan Korea Selatan.

Agus menegaskan bahwa kunjungannya ke Brasil membawa pesan kebangsaan dan solidaritas, serta komitmen untuk membangun jembatan, memperkuat relasi, dan meningkatkan citra Indonesia di tingkat internasional.

Inisiatif Kerjasama:

  • Pengembangan Bioenergi
  • Pengembangan Industri Dirgantara
  • Ekonomi Hijau Berbasis Sumber Daya Terbarukan
  • Making Indonesia 4.0
  • Partisipasi dalam Program BRICS

Program BRICS yang Didukung:

  • BRICS Center for Industrial Competences
  • PartNIR Innovation Centre
  • SME Working Group Action Plan 2025–2030