Misteri Omah Dhemit Klaten: Bangunan Kuno Bekas Gudang Dinamit yang Melegenda
Di Klaten, Jawa Tengah, sebuah bangunan kuno dikenal dengan sebutan Omah Dhemit, atau Rumah Setan, oleh masyarakat setempat. Bangunan ini bukan hanya sekadar struktur fisik, tetapi juga menyimpan cerita panjang yang terkait dengan sejarah pertambangan kapur di wilayah tersebut dan legenda mistis yang menyelimutinya.
Omah Dhemit terletak di Dusun Mojo Pereng, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Bangunan berukuran relatif kecil, sekitar 3x3 meter, berdiri kokoh di atas formasi batu kapur yang menjulang setinggi 30-40 meter dari permukaan tanah. Lokasinya yang unik membuatnya tampak mencolok dari kejauhan, baik dari jalan raya menuju Rawa Jombor maupun dari desa-desa sekitarnya. Pemandangan ini semakin diperkuat dengan jurang yang menganga di sisi kanan dan kiri bukit kapur tersebut.
Asal-usul nama Omah Dhemit sendiri tidak lepas dari kesan angker dan mistis yang ditimbulkan oleh lokasinya. Pepohonan rimbun yang mengelilingi bangunan menambah kesan terpencil dan menyeramkan. Namun, di balik kesan mistis tersebut, terdapat fakta sejarah yang mengungkapkan fungsi sebenarnya dari bangunan ini pada masa lalu.
Menurut penuturan warga setempat, Saiman Hartono (55), Omah Dhemit sebenarnya merupakan bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda. Pada masa itu, bangunan ini berfungsi sebagai gudang penyimpanan dinamit, bahan peledak yang digunakan untuk kegiatan penambangan batu kapur. Bukit di sebelahnya, yang dikenal sebagai Bukit Patrum, juga mendapatkan namanya dari kata "patrum" yang berarti dinamit atau peledak.
Pada masa lalu, terdapat jalur rel lori yang digunakan untuk mengangkut batu kapur dari sekitar bukit menuju Pabrik Gula (PG) Gondang yang berdiri sejak tahun 1860. Kegiatan penambangan batu kapur ini berlangsung hingga tahun 1995. Setelah itu, penambangan sempat beralih ke batu gamping sebagai bahan bangunan.
Seiring berjalannya waktu, Omah Dhemit mulai dikaitkan dengan berbagai cerita mistis. Konon, ada cerita tentang orang yang mencoba merobohkan bangunan tersebut, namun tidak berhasil. Akses menuju Omah Dhemit juga terbilang sulit, karena tidak ada tangga atau jalan setapak yang memadai. Satu-satunya cara untuk mencapai bangunan tersebut adalah dengan memanjat melalui dahan pohon yang tumbuh di dekatnya.
Sugiyanto, warga Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, menambahkan bahwa sebutan Omah Dhemit muncul karena kesan seram yang ditimbulkan oleh lokasi tersebut. Bukit yang terjal dan berlumut, serta banyaknya pepohonan di sekitar, membuat tempat ini terlihat angker. Sebelum dibangun sebagai tempat wisata, akses menuju lokasi ini sangat sulit.
Sekretaris Desa Krakitan, Warsono, membenarkan bahwa Omah Dhemit merupakan peninggalan era kolonial Belanda yang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan peledak untuk penambangan batu kapur yang hasilnya diperuntukkan bagi PG Gondang. Sebelum pandemi COVID-19, tempat ini sempat menjadi objek wisata desa yang cukup ramai.
Selain itu, Warsono juga menceritakan legenda yang berkembang di masyarakat setempat. Konon, pada zaman dahulu, ada seorang penggembala kambing yang hilang dan ditemukan di dalam bangunan Omah Dhemit setelah dicari selama berhari-hari.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait Omah Dhemit:
- Lokasi: Dusun Mojo Pereng, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
- Ukuran: Sekitar 3x3 meter.
- Ketinggian: Berdiri di atas batu kapur setinggi 30-40 meter.
- Sejarah: Bekas gudang dinamit pada zaman kolonial Belanda.
- Fungsi: Penyimpanan bahan peledak untuk penambangan batu kapur.
- Legenda: Dikaitkan dengan berbagai cerita mistis dan kejadian aneh.
Omah Dhemit, dengan segala misteri dan sejarahnya, tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Klaten dan sekitarnya. Bangunan ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah pertambangan kapur di wilayah tersebut, sekaligus menyimpan cerita-cerita mistis yang terus hidup dalam ingatan masyarakat.