Istri Gene Hackman Meninggal Dunia Akibat Sindrom Paru Hantavirus

Istri Gene Hackman Meninggal Akibat Sindrom Paru Hantavirus

Dunia perfilman berduka atas kepergian Betsy Arakawa, istri aktor kawakan Gene Hackman. Betsy meninggal dunia akibat Sindrom Paru Hantavirus (HPS), sebuah penyakit pernapasan mematikan yang disebabkan oleh virus hanta. Kabar duka ini menambah kesedihan bagi Gene Hackman yang sebelumnya telah merawat sang istri yang menderita Alzheimer stadium lanjut. Pasangan tersebut ditemukan meninggal dunia di kediaman mereka di pegunungan Rocky, New Mexico, bulan lalu. Pihak berwenang mengkonfirmasi bahwa Betsy meninggal sekitar seminggu sebelum suaminya.

HPS, penyakit yang disebabkan oleh virus hanta, merupakan kondisi yang serius dan berpotensi fatal. Virus ini dibawa oleh hewan pengerat, terutama tikus rusa di Amerika Utara. Penularan terjadi melalui inhalasi partikel di udara yang berasal dari kotoran, urine, atau air liur hewan pengerat yang terinfeksi. Meskipun jarang, penularan juga dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran hewan pengerat. Gejala awal HPS seringkali menyerupai gejala flu biasa, seperti kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Namun, jika gejala pernapasan berkembang, kondisi tersebut dapat memburuk dengan cepat dan berujung pada kematian. Tingkat kematian HPS cukup tinggi, diperkirakan mencapai 38 persen.

Selain HPS, virus hanta juga dapat menyebabkan penyakit lain yang disebut demam berdarah dengan sindrom ginjal. Penyakit ini memiliki gejala yang lebih parah dan terutama menyerang ginjal. Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengobatan khusus untuk infeksi virus hanta. Perawatan yang diberikan bersifat suportif, fokus pada pengelolaan gejala dan dukungan medis intensif bagi pasien yang mengalami kondisi kritis. Beberapa pasien bahkan memerlukan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) dan intubasi. Kasus Betsy Arakawa menjadi pengingat akan bahaya virus hanta dan pentingnya pencegahan.

Pencegahan Virus Hanta

Mengingat betapa mematikannya HPS, langkah-langkah pencegahan sangatlah penting. Beberapa langkah yang direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) antara lain:

  • Hindari kontak dengan hewan pengerat: Usahakan untuk meminimalisir kontak langsung dengan hewan pengerat, baik di rumah maupun di tempat kerja. Identifikasi dan tutuplah setiap celah atau lubang yang memungkinkan hewan pengerat masuk ke dalam rumah atau bangunan.
  • Berhati-hati saat membersihkan area yang terkontaminasi: Saat membersihkan area yang mungkin terkontaminasi kotoran hewan pengerat, gunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker N95, sarung tangan, dan pakaian pelindung untuk menghindari inhalasi partikel yang terinfeksi.
  • Membersihkan area yang terkontaminasi dengan benar: Gunakan desinfektan yang tepat untuk membersihkan dan mensterilkan area yang terkontaminasi kotoran hewan pengerat.

Virus hanta bukanlah ancaman yang harus disepelekan. Kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan yang tepat merupakan kunci untuk melindungi diri dari penyakit mematikan ini. Kematian Betsy Arakawa menjadi tragedi yang mengingatkan kita akan pentingnya pemahaman dan pencegahan terhadap penyakit yang ditularkan oleh hewan pengerat ini, terutama di daerah-daerah yang berpotensi menjadi habitat tikus rusa atau hewan pengerat lain yang membawa virus hanta.

Virus hanta, selain dibawa oleh tikus rusa, juga dapat ditularkan oleh spesies tikus lain seperti tikus berkaki putih, tikus sawah, dan tikus kapas. Keberadaan virus ini tersebar luas di seluruh dunia, menekankan perlunya kesadaran global terhadap ancaman penyakit ini. Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari risiko infeksi virus hanta.