Penjualan Daihatsu: Transmisi Manual Masih Jadi Primadona di Pasar Otomotif Nasional

Fenomena menarik terjadi di pasar otomotif Indonesia. Di saat pabrikan lain berlomba-lomba menghadirkan kendaraan dengan transmisi otomatis yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan, Daihatsu justru mencatatkan penjualan signifikan untuk varian manual. Bahkan, kontribusi transmisi manual mencapai angka yang cukup dominan, mengungguli penjualan transmisi otomatis.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan tren yang berkembang di kota-kota besar. Kemacetan yang semakin parah membuat pengemudi lebih memilih transmisi otomatis karena tidak perlu repot menginjak kopling dan memindahkan gigi secara manual. Namun, Daihatsu memiliki ceruk pasar tersendiri yang masih setia dengan transmisi manual.

Menurut Direktur Marketing & Komunikasi Korporat PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, pangsa pasar mobil manual Daihatsu justru lebih besar dari angka rata-rata nasional. Secara umum, perbandingan penjualan mobil manual dan otomatis di Indonesia adalah 60:40. Namun, Daihatsu mencatatkan angka 70:30, di mana 70 persen penjualan berasal dari mobil transmisi manual.

Lantas, apa yang menyebabkan transmisi manual masih begitu diminati oleh konsumen Daihatsu? Jawabannya terletak pada segmen pasar yang dibidik oleh pabrikan asal Jepang ini. Daihatsu dikenal sebagai pemain kuat di segmen mobil murah dan kendaraan komersial ringan. Di segmen ini, konsumen lebih mengutamakan faktor harga dan biaya operasional. Transmisi manual menawarkan keunggulan dalam hal harga beli yang lebih terjangkau dan biaya perawatan yang lebih rendah.

Model-model seperti Gran Max Pick Up dan Blind Van hampir seluruhnya dibeli dalam versi manual. Konsumen menganggap transmisi manual lebih tahan banting dan perawatannya lebih mudah. Selain itu, banyak pengemudi yang sudah terbiasa dan merasa lebih nyaman mengendarai mobil manual, terutama untuk menghadapi kondisi jalan yang beragam dan kebutuhan tenaga saat melintasi medan yang berat.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa transmisi manual masih diminati:

  • Harga yang lebih terjangkau: Mobil dengan transmisi manual umumnya memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan dengan mobil transmisi otomatis.
  • Biaya perawatan yang lebih murah: Perawatan transmisi manual cenderung lebih sederhana dan murah dibandingkan dengan transmisi otomatis.
  • Daya tahan yang lebih baik: Transmisi manual dikenal lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.
  • Kontrol yang lebih baik: Bagi sebagian pengemudi, transmisi manual memberikan kontrol yang lebih baik atas kendaraan, terutama saat melewati tanjakan atau jalan yang licin.
  • Kebiasaan: Banyak pengemudi yang sudah terbiasa mengendarai mobil manual dan merasa lebih nyaman dengan transmisi tersebut.

Sri Agung Handayani juga menambahkan bahwa model-model seperti Sigra, Ayla, Terios, dan Xenia juga masih banyak diminati dalam versi manual. Bahkan, di beberapa daerah, Daihatsu menjadi pemimpin pasar dengan didominasi oleh penjualan mobil manual. Contohnya di Kalimantan, di mana Daihatsu sudah menjadi market leader. Di Bali, Terios menjadi market leader karena banyak konsumen yang mencari mobil penggerak roda belakang untuk menghadapi kondisi jalan yang perbukitan dan menanjak.