Studi Ungkap Faktor Penentu Kebahagiaan Generasi Z: Lebih dari Sekadar 'Nongkrong'?
Studi Ungkap Faktor Penentu Kebahagiaan Generasi Z: Lebih dari Sekadar 'Nongkrong'?
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para ahli dari Harvard University, bekerja sama dengan Gallup dan Walton Family Foundation, menyoroti faktor-faktor yang memengaruhi kebahagiaan Generasi Z (Gen Z). Survei yang melibatkan lebih dari 2.000 responden berusia 12 hingga 26 tahun ini menggali lebih dalam mengenai apa yang membuat generasi muda ini merasa bahagia.
Temuan studi menunjukkan bahwa mayoritas Gen Z, sekitar 73%, menganggap diri mereka bahagia atau cukup bahagia. Namun, tingkat kebahagiaan ini cenderung menurun seiring bertambahnya usia, terutama setelah melewati usia 18 tahun. Penurunan ini dikaitkan dengan perubahan perspektif hidup, di mana Gen Z mulai mempertimbangkan makna dan arah hidup mereka.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi kebahagiaan Gen Z adalah tujuan dan makna. Studi menemukan bahwa rasa memiliki tujuan, terutama dalam konteks pekerjaan atau pendidikan, sangat penting bagi kesejahteraan mereka. Sayangnya, sebagian besar Gen Z (43% hingga 49%) merasa bahwa aktivitas sehari-hari mereka kurang menarik, penting, atau memotivasi.
Selain itu, studi ini juga mengidentifikasi beberapa faktor lain yang berperan penting dalam kebahagiaan Gen Z, yaitu:
- Kebutuhan Dasar dan Keamanan: Memenuhi kebutuhan dasar seperti tidur yang cukup dan relaksasi memiliki dampak signifikan terhadap kebahagiaan.
- Emosi Negatif dan Tekanan Sosial: Gen Z cenderung merasa tidak bahagia ketika mereka membandingkan diri dengan orang lain. Tekanan sosial, terutama yang berasal dari media sosial, dapat memperburuk perasaan negatif ini.
- Koneksi Sosial yang Positif: Interaksi tatap muka yang berkualitas, seperti menghabiskan waktu bersama teman-teman, sangat penting bagi kebahagiaan Gen Z. Studi menunjukkan bahwa Gen Z yang merasa dicintai, didukung, dan terhubung dengan orang lain memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi.
Studi ini juga menyoroti peran media sosial dalam memengaruhi kebahagiaan Gen Z. Meskipun media sosial memungkinkan mereka untuk terhubung dengan banyak orang, koneksi daring ini seringkali dangkal dan kurang bermakna. Para ahli menganalogikan koneksi di media sosial seperti "makanan ringan" yang memberikan kepuasan sementara, tetapi tidak memenuhi kebutuhan akan koneksi sosial yang tulus dan mendalam.
Oleh karena itu, studi ini menekankan pentingnya bagi Gen Z untuk tidak terlalu bergantung pada media sosial dalam membangun hubungan sosial. Menghabiskan waktu secara langsung dengan teman-teman dan orang-orang terdekat adalah kunci untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan jangka panjang.
Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi kebahagiaan Gen Z, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka.