Tragedi di Perairan Bangka: Bagan Ambruk Diterjang Badai, Seorang Nelayan Ditemukan Meninggal Dunia

Ombak Besar Robohkan Bagan, Satu Nyawa Melayang di Perairan Bangka

Perairan Penagan, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, dilanda duka setelah sebuah bagan, yang berfungsi sebagai pondok laut bagi nelayan, roboh akibat terjangan ombak besar. Insiden tragis ini mengakibatkan seorang nelayan bernama Tolip, seorang pria berusia 69 tahun, meregang nyawa setelah sempat dinyatakan hilang.

Jenazah Tolip ditemukan pada Jumat malam, sekitar pukul 22.25 WIB, dalam kondisi mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian, sekitar satu kilometer. Tim SAR gabungan segera mengevakuasi jenazah korban dan membawanya ke rumah duka di Desa Air Labuh, di mana keluarga dan kerabat telah menunggu dengan cemas.

Menurut keterangan dari Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, Tolip bersama dua rekannya, Ahyung (70) dan Hendri (40), berteduh di bagan tersebut untuk menghindari badai laut yang sedang berlangsung. Ketiganya berangkat dari Pelabuhan Desa Air Labuh pada Kamis malam dengan tujuan Muara Nunukan untuk mencari ikan. Namun, cuaca buruk memaksa mereka untuk beristirahat di bagan. Sayangnya, badai dan ombak besar yang datang secara tiba-tiba menyebabkan bagan tersebut roboh, dan ketiga nelayan itu terlempar ke laut.

Ahyung dan Hendri berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke arah perahu mereka dan mencapai daratan dengan selamat. Namun, Tolip tidak berhasil bertahan dan tenggelam. Setelah mencapai pantai, kedua nelayan yang selamat segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga setempat, yang kemudian diteruskan ke Kantor SAR Pangkalpinang. Upaya pencarian segera dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari berbagai unsur.

Tim SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian korban terdiri dari:

  • Rescuer Kansar Pangkalpinang
  • Babinsa
  • BPBD Bangka
  • Laskar Sekaban
  • Pramuka Peduli
  • SAKA SAR

Oka menjelaskan bahwa warga telah melakukan pencarian sejak Kamis siang, namun tanpa hasil. Setelah menerima laporan, Kantor SAR Pangkalpinang segera mengerahkan tim untuk melakukan pencarian gabungan. Upaya pencarian membuahkan hasil pada Jumat malam dengan ditemukannya jenazah Tolip dalam kondisi mengapung.

Selain itu, perahu yang digunakan oleh para nelayan juga ditemukan dalam kondisi hancur akibat dihantam gelombang. Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya yang selalu mengintai para nelayan di laut.

Basarnas mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para nelayan dan mereka yang beraktivitas di perairan, untuk selalu waspada dan memantau kondisi cuaca secara berkala. Perubahan cuaca di laut dapat terjadi secara tiba-tiba dan membahayakan keselamatan jiwa. Masyarakat diimbau untuk tidak memaksakan diri melaut jika kondisi cuaca tidak memungkinkan dan selalu mempersiapkan diri dengan peralatan keselamatan yang memadai.