Makam di Bangli Dirusak: Polisi Selidiki Dugaan Ritual atau Aksi Pencurian

Keresahan melanda dua desa di Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali, setelah warga menemukan sejumlah makam dalam kondisi bekas digali. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan investigasi intensif untuk mengungkap pelaku dan motif di balik tindakan yang meresahkan masyarakat tersebut.

Kejadian ini terjadi di wilayah Desa Adat Tiga dan Desa Adat Demulih, memicu perbincangan hangat di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan penduduk setempat. Penemuan pertama terjadi di Desa Adat Tiga pada Senin, 12 Mei 2025, ketika warga yang baru saja menyelesaikan upacara adat di area pemakaman terkejut menemukan beberapa bekas galian yang mencurigakan. Merasa ada yang tidak beres, warga segera melaporkan temuan tersebut kepada pihak berwajib.

Selang beberapa hari, kejadian serupa kembali terjadi di Desa Adat Demulih, yang juga berada di kecamatan yang sama. Kali ini, bekas galian ditemukan oleh warga yang sedang membersihkan area sekitar pemakaman. Kondisi ini semakin memperkuat dugaan adanya aktivitas ilegal di area pemakaman dan membuat warga semakin resah. Kekhawatiran utama mereka adalah adanya benda-benda berharga atau sesuatu yang sakral yang hilang dari dalam makam.

Menanggapi laporan warga, Polres Bangli bergerak cepat melakukan penyelidikan. Kasatreskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun, menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dan sedang meninjau rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. "Kami masih terus mengumpulkan keterangan dari masyarakat dan melakukan pengecekan CCTV untuk mencari petunjuk," ujar Jaya pada Jumat, 23 Mei 2025.

Hasil penyelidikan sementara menunjukkan adanya belasan titik bekas galian di makam-makam lama. Meskipun demikian, setelah dilakukan penggalian ulang pada Selasa, 20 Mei 2025, polisi belum menemukan adanya indikasi kehilangan materiil atau benda-benda berharga. "Untuk saat ini, motifnya masih belum jelas. Namun, dari hasil penyelidikan sementara, belum ada laporan mengenai kerugian atau kehilangan barang," imbuhnya.

AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun juga menambahkan bahwa makam-makam yang menjadi sasaran penggalian adalah makam-makam lama. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas. Ia juga mengajak warga untuk berpartisipasi aktif dalam penyelidikan dengan memberikan informasi yang relevan jika memilikinya.

"Kami sangat berhati-hati dalam menangani kasus ini karena melibatkan adat dan tradisi. Isu ini sangat sensitif dan dapat memengaruhi perasaan banyak pihak," tegas Jaya, menekankan pentingnya kehati-hatian dalam proses penyelidikan untuk menghindari kesalahpahaman dan menjaga ketertiban masyarakat.