Minimnya Panduan Evakuasi Pasca Kecelakaan Kendaraan Listrik Jadi Sorotan KNKT
KNKT Soroti Kesiapan Penanganan Kecelakaan Kendaraan Listrik di Indonesia
Pertumbuhan pesat kendaraan listrik di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari mobil pribadi hingga bus, menghadirkan tantangan baru terkait keselamatan. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyoroti ketiadaan standar operasional prosedur (SOP) yang jelas dalam penanganan kecelakaan yang melibatkan kendaraan listrik.
Kendaraan listrik beroperasi dengan baterai bertegangan tinggi, yang menimbulkan risiko unik saat terjadi kecelakaan. Potensi kerusakan akibat benturan dapat menyebabkan korsleting dan penyebaran tegangan tinggi ke seluruh badan kendaraan. Ahmad Wildan, Investigator Senior KNKT, menekankan bahaya laten yang mengintai petugas evakuasi dan masyarakat umum jika bersentuhan dengan kendaraan yang dialiri listrik akibat kecelakaan.
"Perubahan bentuk kendaraan akibat kecelakaan berpotensi membuat kabel bertegangan tinggi menyentuh struktur mobil, sehingga seluruh bodi mobil berpotensi menjadi konduktor listrik. Hal ini sangat berbahaya bagi siapapun yang mencoba mendekat," ujar Wildan dalam sebuah diskusi di Jakarta.
KNKT menyoroti pentingnya penerapan prosedur discharging, yaitu proses menetralkan atau menghabiskan sisa daya listrik pada baterai kendaraan sebelum proses evakuasi dilakukan. Prosedur ini umum dilakukan di negara-negara maju seperti Jepang untuk meminimalisir risiko sengatan listrik.
"Saat kami bertanya kepada pihak TransJakarta mengenai prosedur discharging, ternyata belum ada pemahaman yang memadai. Begitu pula dengan kepolisian dan petugas jalan tol," lanjut Wildan.
Kekhawatiran KNKT berpusat pada potensi risiko yang dihadapi petugas evakuasi dan masyarakat awam saat menangani kecelakaan kendaraan listrik tanpa panduan yang jelas. Kurangnya pengetahuan tentang cara aman mendekati dan mengevakuasi kendaraan listrik yang rusak dapat berakibat fatal.
KNKT mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk segera menyusun dan mensosialisasikan SOP penanganan kecelakaan kendaraan listrik. SOP ini harus mencakup langkah-langkah pengamanan, identifikasi risiko, dan prosedur discharging yang aman dan efektif. Selain itu, pelatihan khusus bagi petugas evakuasi, pemadam kebakaran, dan pihak terkait lainnya menjadi krusial untuk memastikan penanganan kecelakaan kendaraan listrik dilakukan secara profesional dan aman.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam penanganan kecelakaan kendaraan listrik:
- Identifikasi Jenis Kendaraan: Pastikan kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah kendaraan listrik.
- Pengamanan Area: Batasi akses ke area kecelakaan untuk mencegah orang mendekat dan berpotensi tersengat listrik.
- Prosedur Discharging: Lakukan discharging baterai sebelum melakukan evakuasi kendaraan.
- Gunakan Peralatan Pelindung Diri (APD): Petugas evakuasi harus menggunakan APD yang sesuai untuk melindungi diri dari risiko sengatan listrik.
- Koordinasi dengan Ahli: Libatkan teknisi atau ahli kendaraan listrik dalam proses evakuasi untuk memastikan keamanan.
Dengan adanya standar dan pelatihan yang memadai, diharapkan risiko kecelakaan kendaraan listrik dapat diminimalisir dan proses evakuasi dapat dilakukan dengan aman dan efisien.