Dugaan Pelecehan Seksual Mencuat, SMP di Depok Aktifkan Layanan Pengaduan

Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang oknum guru di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Depok, Jawa Barat, telah memicu respons cepat dari pihak sekolah. Menyusul laporan yang beredar, pihak sekolah mengumumkan pembukaan ruang pengaduan khusus bagi siswa yang mungkin menjadi korban. Langkah ini diambil sebagai upaya proaktif untuk mengungkap potensi kasus lain dan memberikan dukungan kepada para siswa.

Kepala sekolah, yang diidentifikasi dengan inisial E, menyatakan bahwa pembentukan ruang pengaduan ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas yang melibatkan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan sekolah. Tim ini, yang dibentuk khusus untuk menanggapi insiden semacam itu, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap laporan kekerasan ditangani dengan cepat dan efektif. Keberadaan tim ini menunjukkan komitmen sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif bagi semua siswa.

Kasus ini mencuat setelah beredarnya rekaman suara yang diduga berisi percakapan antara oknum guru dan seorang siswi SMP, yang memicu kekhawatiran serius di kalangan orang tua dan masyarakat. Dinas Pendidikan Kota Depok telah mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan guru yang bersangkutan. Kepala Dinas Pendidikan, Siti Chaerijah Aurijah, menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada masyarakat, terutama orang tua dan siswa.

Adapun tindakan-tindakan yang diambil pihak sekolah:

  • Pembukaan Ruang Pengaduan: Memberikan wadah bagi siswa untuk melaporkan pengalaman mereka.
  • Pengaktifan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan: Memastikan respons cepat dan efektif terhadap laporan kekerasan.
  • Penonaktifan Oknum Guru: Menunjukkan komitmen terhadap tindakan disiplin yang tegas.

Dengan serangkaian tindakan ini, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Depok berupaya untuk mengatasi dampak dari kasus ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Fokus utama adalah memberikan dukungan kepada para siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.