Kegigihan Pemuda Lintongnihuta: Raih Beasiswa ke Belanda dari Toba Pulp Lestari

Di tepi Danau Toba, sebuah kisah inspiratif muncul dari seorang pemuda bernama Samuel Partogi Simanjuntak, yang berasal dari Desa Lintongnihuta. Dengan semangat pantang menyerah, ia membuktikan bahwa batasan geografis bukanlah penghalang untuk meraih impian setinggi langit. Kini, dengan bekal beasiswa Pelangi dari PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL), Samuel siap melanjutkan pendidikan ke Belanda.

Samuel, putra dari Robert Simanjuntak dan Noveria Simamora, tumbuh dalam keluarga sederhana. Orang tuanya bekerja sebagai pedagang kaki lima dan mengelola hasil kemiri. Keterbatasan ekonomi tak menyurutkan semangat belajar Samuel. Ia selalu termotivasi oleh dukungan orang tuanya, yang menganggapnya sebagai harta tak ternilai.

"Hidup adalah perjuangan untuk meraih semua impian," kata Samuel, menggambarkan filosofinya.

Perjalanan Samuel tidak selalu mulus. Ia sempat merasa minder karena bersekolah di SMP di pedesaan, apalagi saat ingin melanjutkan ke SMA terbaik. Namun, berkat program pelatihan intensif yang diadakan di Toba, ia berhasil lolos seleksi masuk SMA Unggul Del. Inilah titik balik yang membuka jalannya menuju cita-cita yang lebih tinggi.

Kendala biaya sempat menghantui Samuel. Namun, lagi-lagi, dukungan datang dari berbagai pihak, termasuk TPL, yang menawarkan beasiswa penuh jika ia berhasil masuk SMA unggulan. Dengan tekad kuat, Samuel fokus belajar dan mengorbankan waktu bermainnya. Kerja kerasnya membuahkan hasil. Ia meraih beasiswa penuh dari TPL dan menempuh pendidikan di SMA Unggul Del sejak 2022.

"Beasiswa dari TPL bukan sekadar bantuan finansial, tetapi jembatan yang menghubungkan saya dengan pendidikan berkualitas dan impian besar," ungkap Samuel dengan rasa syukur.

Robert, ayah Samuel, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian putranya. Ia selalu memberikan dukungan moral dan menemani Samuel belajar serta berolahraga. Noveria, ibunda Samuel, juga tak kuasa menahan haru. Ia melihat beasiswa TPL sebagai berkat Tuhan yang telah dimanfaatkan Samuel dengan baik.

"Ini adalah bukti nyata kepedulian perusahaan terhadap pendidikan anak-anak di wilayah operasionalnya," ujar Noveria.

Setelah lulus SMA pada tahun 2025, Samuel meraih prestasi gemilang. Ia diterima di 10 universitas ternama di Amerika, Australia, dan Belanda. Samuel memilih Wageningen University & Research di Belanda untuk program Tourism (Joint Degree) dengan fokus International Relations Concern. Baginya, Wageningen adalah kampus impiannya untuk mewujudkan cita-cita.

"Jangan pernah merasa kecil meski berasal dari desa. Kita pasti bisa terbang menggapai mimpi setinggi yang kita inginkan," pesan Samuel, menyemangati generasi muda.

Hema Butar-butar, Community Development (CD) Officer TPL, menjelaskan bahwa program beasiswa Pelangi adalah wujud komitmen TPL untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekitar wilayah operasional perusahaan. TPL meyakini bahwa setiap anak memiliki potensi luar biasa dan berkewajiban membantu mereka meraih impian.

"Kisah Samuel adalah inspirasi. Kami akan terus memperluas jangkauan program beasiswa TPL Pelangi agar semakin banyak 'Mutiara Toba' yang bersinar di kancah nasional dan internasional," kata Hema.

Kisah Samuel adalah bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang. TPL bangga menjadi bagian dari perjalanan suksesnya. Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat, TPL akan terus berupaya menciptakan lebih banyak Samuel-Samuel lain yang mampu mengharumkan nama bangsa.