Aparat Keamanan Gabungan Diserang Saat Buka Blokade Jalan di Dogiyai, Anggota Polisi Terluka Akibat Panah

Insiden penyerangan terhadap aparat keamanan gabungan TNI dan Polri terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, saat mereka berupaya membuka blokade jalan yang dipasang oleh kelompok orang tak dikenal. Akibat serangan ini, seorang anggota kepolisian dari Polres Dogiyai, Bripda Musa Fidel Castro Korano, mengalami luka serius akibat terkena panah di bagian paha.

Menurut keterangan Wakapolres Dogiyai AKP Muhamad Tahir, peristiwa tersebut terjadi di pertigaan jalan masuk Obano, Kampung Ikrar, Distrik Kamuu Utara. Saat itu, personel gabungan dari berbagai kesatuan, termasuk Polres Paniai, Polres Deiyai, dan Satgas TNI 756/WMS, sedang melaksanakan tugas membersihkan jalan yang sebelumnya dipalang dengan batu oleh sekelompok orang yang belum teridentifikasi. Serangan mendadak datang dari arah pasar dan pertigaan Obano, menggunakan senjata tradisional berupa panah.

Bripda Musa segera dievakuasi ke pos Satgas TNI 756/WMS untuk mendapatkan pertolongan medis pertama. Aparat keamanan juga berupaya melakukan pendekatan persuasif dengan tokoh masyarakat setempat, termasuk kepala kampung dan kepala distrik, untuk meredam situasi dan mencegah eskalasi konflik. Namun, upaya negosiasi tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan.

Saat ini, aparat gabungan masih bersiaga penuh di lokasi kejadian dengan status siaga satu. Langkah-langkah pengamanan dan penegakan hukum terus dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden lanjutan dan menjaga ketertiban serta keselamatan warga. Barang bukti berupa anak panah yang mengenai korban telah diamankan untuk keperluan penyelidikan. Pihak berwenang tengah melakukan pendalaman untuk mengidentifikasi pelaku penyerangan.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kejadian ini. Mereka juga meminta agar masyarakat menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat yang berwenang. Situasi keamanan di wilayah Dogiyai saat ini menjadi perhatian serius aparat keamanan guna menjamin ketertiban dan keselamatan warga.

  • Personel kepolisian yang menjadi korban penyerangan telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.
  • Aparat keamanan meningkatkan patroli dan pengamanan di sekitar lokasi kejadian.
  • Penyelidikan mendalam sedang dilakukan untuk mengungkap pelaku penyerangan dan motifnya.
  • Dialog dengan tokoh masyarakat terus diupayakan untuk menciptakan situasi yang kondusif.