Gibran Rakabuming Raka Tinjau Proyek Relokasi Nelayan Terdampak Banjir Rob di Indramayu

Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, melakukan kunjungan kerja ke Kampung Nelayan Sejahtera di Eretan Kulon, Indramayu, Jawa Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau progres relokasi warga nelayan yang menjadi korban banjir rob.

Inisiatif Kampung Nelayan Sejahtera ini merupakan respons terhadap permasalahan banjir rob yang kerap melanda kawasan pesisir Indramayu. Sebanyak 93 kepala keluarga (KK) atau 259 jiwa akan direlokasi ke kawasan seluas 1,6 hektare yang telah disiapkan. Dalam kunjungannya, Gibran dan Agus Jabo berinteraksi langsung dengan para nelayan, menyalami mereka, dan meninjau langsung kondisi rumah-rumah yang akan menjadi tempat tinggal baru. Gibran menyampaikan optimisme bahwa proyek relokasi ini akan rampung pada akhir Juni, sehingga warga dapat segera menempati hunian yang lebih layak.

"Pak Wamen melaporkan akhir Juni selesai. Bapak ibu bisa segera masuk dan pindah ke rumah yang baru," ujar Gibran, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Gibran juga mengapresiasi konsep Kampung Nelayan Sejahtera sebagai model pengembangan kawasan permukiman yang terintegrasi. Ia menyoroti keberadaan ruang publik dan fasilitas ibadah, seperti masjid yang dibangun oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Ia berharap model ini dapat direplikasi di daerah lain yang memiliki permasalahan serupa. Selain itu, Gibran menekankan pentingnya perawatan dan pemanfaatan yang baik terhadap fasilitas yang telah dibangun.

"Tempat seperti ini bisa diperluas dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang lebih luas lagi. Harapannya bapak ibu bisa memanfaatkan dengan baik, pokoknya dirawat dengan baik," imbuhnya.

Wamensos Agus Jabo Priyono menjelaskan bahwa pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera melibatkan kolaborasi antara Kementerian Sosial, Baznas, pemerintah daerah, dan pihak swasta. Proyek ini dimulai sejak 5 Desember 2022 dan ditargetkan selesai pada akhir Juli. Selain menyediakan tempat tinggal yang aman dari banjir rob, Kampung Nelayan Sejahtera juga bertujuan untuk memberdayakan ekonomi keluarga nelayan.

Agus Jabo menjelaskan bahwa para istri nelayan akan dilatih untuk memproduksi berbagai macam produk seperti makanan, sandal, dan produk plastik. Produk-produk ini nantinya dapat dijual di kawasan Kampung Nelayan Sejahtera yang juga berfungsi sebagai rest area. Dengan demikian, diharapkan para istri nelayan dapat mandiri secara ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

"Sebelumnya, kita juga sudah melakukan pelatihan-pelatihan. Nanti mereka akan berjualan di sini. Ini kan di pinggir jalan raya, di sini juga punya fungsi seperti rest area," kata Agus Jabo.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menambahkan bahwa pihaknya telah menerima permintaan dari Wamensos untuk menyiapkan lahan tambahan bagi relokasi warga lain yang terdampak banjir rob. Ia juga menyampaikan bahwa Gibran berjanji akan mendorong pembangunan pasar di kawasan tersebut.

Proyek Kampung Nelayan Sejahtera ini diharapkan menjadi solusi komprehensif bagi permasalahan banjir rob dan pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan di Indramayu. Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga swasta, menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir.

Beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi dari kunjungan Gibran dan proyek Kampung Nelayan Sejahtera:

  • Relokasi 93 KK nelayan terdampak banjir rob.
  • Konsep Kampung Nelayan Sejahtera sebagai model permukiman terintegrasi.
  • Pemberdayaan ekonomi keluarga nelayan melalui pelatihan dan pendampingan.
  • Kolaborasi antara pemerintah, Baznas, dan swasta dalam pembangunan.
  • Rencana perluasan program ke wilayah lain yang terdampak banjir rob.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan kehidupan masyarakat nelayan di Indramayu menjadi lebih baik dan sejahtera.