Prospek Cerah Pasar Hunian Mewah di Indonesia Dorong Pengembang untuk Berinovasi
markdown Di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi global yang fluktuatif, pasar hunian mewah di Indonesia menunjukkan resiliensi yang menggembirakan. Prospek pertumbuhan kalangan berpenghasilan tinggi, atau High-Net-Worth Individuals (HNWI) dan Ultra-High-Net-Worth Individuals (UHNWI), menjadi katalis bagi pengembang properti untuk terus berinovasi dan menawarkan produk-produk hunian yang eksklusif dan sesuai dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Laporan "The Wealth Report 2025" dari Knight Frank menyoroti potensi pertumbuhan populasi HNWI dan UHNWI secara global, dengan pergeseran tren kekayaan dari Amerika ke kawasan Asia Pasifik. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, menjadi pusat perhatian dalam laporan tersebut. Peningkatan kekayaan di kawasan ini diprediksi akan berdampak signifikan pada permintaan hunian mewah di kota-kota megapolitan Asia Pasifik.
Menurut Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, pasar residensial premium di Indonesia menunjukkan pemulihan yang positif pada tahun 2024, dengan pertumbuhan harga rata-rata sebesar 1,4 persen. Proyeksi untuk tahun ini pun optimis, dengan perkiraan pertumbuhan harga properti premium berkisar antara 1,5 hingga 4,5 persen. Sektor-sektor yang menarik minat investasi kalangan HNWI dan UHNWI di Indonesia meliputi perkantoran, residensial, dan perhotelan. Tingginya angka backlog perumahan menjadi salah satu faktor pendorong investasi di sektor residensial.
Survei yang dilakukan Knight Frank juga mengungkapkan bahwa investor muda semakin peduli terhadap isu keberlanjutan. Lebih dari separuh investor muda bersedia membayar lebih mahal (sekitar 20 persen) untuk produk properti yang ramah lingkungan. Hal ini menunjukkan adanya perubahan preferensi konsumen yang semakin mengutamakan aspek lingkungan dalam keputusan investasi mereka. Untuk mendorong pertumbuhan pasar properti premium yang berkelanjutan, dibutuhkan insentif dari pemerintah, seperti pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pembukaan kembali program tax amnesty.
Merespons tren pasar yang positif ini, Paramount Land meluncurkan klaster Matera Signature di Gading Serpong, Tangerang. Klaster ini dirancang khusus untuk menyasar generasi milenial dan keluarga mapan yang mencari hunian premium dengan konsep "The Ultimate Luxury Living". Matera Signature menawarkan kemewahan dari segi material bangunan, desain arsitektur, fasilitas yang lengkap, serta aksesibilitas yang mudah ke jalan tol.
Direktur Sales & Marketing Paramount Land, Chrissandy Dave, menjelaskan bahwa lokasi Matera Signature yang strategis, dengan akses langsung ke BSD dan pintu tol Serpong-Balaraja, menjadi daya tarik utama bagi calon pembeli. Hunian ini menawarkan kemudahan aksesibilitas ke berbagai fasilitas dan kebutuhan sehari-hari, sekaligus memberikan lingkungan tinggal yang eksklusif dan nyaman. Harga rumah di klaster Matera Signature mulai dari Rp 9,4 miliar, dengan berbagai pilihan skema pembayaran yang fleksibel, termasuk supercash, tunai keras, KPR dengan DP rendah, dan cicilan bertahap.