Roy Marten: Refleksi Hidup di Usia Senja, Kembali ke Alam dan Keluarga
Aktor senior Roy Marten kini tengah menikmati masa senjanya dengan berbagai kegiatan yang mendekatkannya pada alam dan keluarga. Pria kelahiran Wonogiri ini mengaku bahwa kecintaannya pada suasana pedesaan telah membawanya untuk menekuni kegiatan berkebun. Baginya, aktivitas ini adalah cara untuk kembali ke masa kecil dan menikmati kesederhanaan hidup.
"Saya ini DNA orang kampung. Begitu tua ya pengin kembali ke masa kanak-kanak itu, berkebun, melihat sawah," ungkap Roy Marten saat ditemui di sebuah studio televisi.
Lebih dari sekadar hobi, Roy Marten juga mengungkapkan bahwa dirinya semakin mendekatkan diri kepada Tuhan seiring bertambahnya usia. Ia menyadari bahwa waktu yang dimilikinya semakin terbatas, sehingga refleksi diri menjadi hal yang tak terhindarkan.
"Kalau mendekatkan diri ke Tuhan ya harus, karena waktu saya kan nggak banyak lagi. Setiap orang ada kodratnya, saya kira ketika tua mulai memikirkan jalan pulang," tuturnya dengan nada bijak.
Keluarga menjadi sumber kebahagiaan utama bagi Roy Marten di masa senjanya. Kehadiran anak, cucu, dan orang-orang terdekat memberikan warna dan makna dalam hidupnya. Ia merasa bahwa keluarganya adalah impian yang menjadi kenyataan.
"Ketika tua seperti saya, bahwa kebahagiaan itu ternyata dekat dengan keluarga. Artinya tidak terlalu jauh, seperti kumpul anak-anak, cucu, lihat mereka bercengkrama, lihat mereka berhasil atau tidak - harus kita cintai dengan luar biasa agar terjadi pertolongan Tuhan," jelasnya.
Meskipun kesibukan masing-masing anggota keluarga membuat momen kebersamaan menjadi barang langka, Roy Marten tetap menghargai setiap kesempatan untuk berkumpul. Ia menyadari bahwa menyatukan waktu di tengah kesibukan adalah sebuah kemewahan.
"Kumpul buat saya adalah sebuah kemewahan, karena memang sangat sulit untuk kumpul, misalnya dengan Gading atau Gempi atau anak-anak yang lain. Saya sibuk, Gading sibuk, Gempinya juga sibuk. Mencocokkan waktu itu agak langka lah ya, setahun mungkin 3-4 kali, seperti waktu saya ulang tahun, Gading ulang tahun, atau Natal," ungkapnya.
Roy Marten merasa bersyukur dan puas dengan kehidupannya saat ini. Ia menikmati setiap fase yang dilalui, termasuk masa senja yang penuh dengan refleksi, kedekatan dengan alam, dan cinta keluarga.
Berikut poin-poin penting yang dapat disimpulkan:
- Roy Marten menikmati masa tua dengan berkebun, mendekatkan diri pada alam.
- Ia juga mendekatkan diri pada Tuhan, merefleksikan hidup.
- Keluarga menjadi sumber kebahagiaan utama.
- Momen kebersamaan keluarga adalah kemewahan.
- Roy Marten merasa bersyukur dan menikmati hidupnya.