Mengapa Hujan Seringkali Memicu Rasa Kantuk?

Fenomena rasa kantuk yang kerap menyerang saat hujan turun ternyata memiliki penjelasan ilmiah. Perubahan kondisi lingkungan, mulai dari tekanan udara hingga produksi hormon, berperan dalam memicu rasa kantuk tersebut.

Perubahan Tekanan Udara dan Kadar Oksigen

Salah satu faktor utama adalah penurunan tekanan udara saat hujan. Tubuh manusia sangat sensitif terhadap perubahan tekanan udara dan suhu. Penurunan tekanan udara dapat menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah, yang secara perlahan dapat menurunkan tingkat energi dan menyebabkan rasa lesu. Kondisi ini membuat tubuh merasa lebih rileks dan cenderung ingin beristirahat.

Pengaruh Cuaca Terhadap Hormon

Perubahan cuaca juga memengaruhi kadar hormon dalam tubuh, terutama melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Saat cuaca mendung atau hujan, produksi melatonin cenderung meningkat, sehingga membuat seseorang merasa lebih mengantuk dari biasanya. Selain itu, kelembapan yang meningkat saat hujan memaksa tubuh untuk bekerja lebih keras dalam mempertahankan suhu internal yang stabil. Proses homeostasis ini membutuhkan energi dan dapat menyebabkan kelelahan.

Suasana Rileks dan Pengaruh Psikologis

Suasana yang tercipta saat hujan juga berkontribusi terhadap rasa kantuk. Langit yang gelap, suhu yang lebih dingin, dan suara gemericik hujan dapat memberikan sinyal kepada otak untuk beristirahat. Suara hujan juga termasuk dalam kategori pink noise, yaitu suara dengan frekuensi rendah yang menenangkan dan dapat meningkatkan kualitas tidur dengan menutupi suara-suara yang mengganggu. Selain itu, penurunan intensitas cahaya matahari saat hujan dapat memengaruhi produksi serotonin, hormon kebahagiaan, yang dapat memicu perasaan lesu dan mengantuk.

Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi terhadap rasa kantuk saat hujan:

  • Penurunan tekanan udara
  • Berkurangnya kadar oksigen
  • Peningkatan produksi melatonin
  • Peningkatan kelembapan
  • Suasana yang tenang dan rileks
  • Suara hujan (pink noise)
  • Penurunan produksi serotonin

Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat lebih memahami mengapa tubuh kita merespons hujan dengan rasa kantuk dan mencari cara untuk mengelola rasa kantuk tersebut agar tetap produktif.