Anggota Ormas Jambi Diduga Aniaya Polisi Hingga Tewas Akibat Tagihan Utang
Anggota Ormas Jambi Diduga Aniaya Polisi Hingga Tewas Akibat Tagihan Utang
Kasus kematian seorang anggota polisi, Aipda Hendra, di kediamannya di Pematang Sulur, Telanaipura, Kota Jambi, memasuki babak baru. Satuan Reserse Kriminal Polresta Jambi telah menetapkan seorang tersangka berinisial N, yang ternyata merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) di Jambi.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Hendra Manurung, motif di balik penganiayaan yang berujung maut ini adalah persoalan utang piutang. Tersangka N diduga melakukan penganiayaan karena merasa kesal terus-menerus ditagih utang sebesar Rp 150.000 oleh korban.
"Benar, sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Pelaku mengakui perbuatannya setelah dilakukan rekonstruksi ulang di rumah korban," ujar Kompol Hendra, Sabtu (24/5/2025).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Manang Soebeti, menambahkan bahwa tersangka merupakan orang terakhir yang bertemu dengan korban sebelum ditemukan meninggal dunia. Polisi masih mendalami secara rinci kronologis kejadian dan jenis kekerasan yang dilakukan oleh tersangka.
Sebelumnya, Aipda Hendra ditemukan tewas di rumahnya pada Selasa (20/5/2025). Penemuan jenazah korban berawal dari seorang petugas jasa pengantaran paket yang melihat korban tergeletak di ruang tamu. Warga sekitar yang mengenal korban menyebutkan bahwa Aipda Hendra telah tinggal di rumah tersebut selama kurang lebih 10 tahun dan sering terlihat seorang diri.
Salah seorang warga, Ardi, menuturkan bahwa terakhir kali melihat korban pada hari Sabtu (17/5/2025) sedang mencuci sepeda motor. Sementara itu, tetangga lain mengaku melihat korban bersama seorang pria tak dikenal pada hari Minggu (18/5/2025).
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan adanya dugaan tindak kekerasan di bagian kepala korban. Jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi atas permintaan keluarga.
Kasus ini masih dalam pengembangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk mengungkap secara tuntas motif dan kronologis penganiayaan yang menyebabkan seorang anggota Polri kehilangan nyawanya.