PLN IP Operasikan PLTS Apung 100 kWp di Bali, Dukung Transisi Energi dan Pariwisata Hijau

Bali terus memperkuat posisinya sebagai destinasi pariwisata ramah lingkungan dengan dukungan pasokan listrik bersih dari berbagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLN Indonesia Power (PLN IP) menjadi garda terdepan dalam inisiatif ini, dengan mengoperasikan sejumlah PLTS di Pulau Dewata, termasuk PLTS terapung berkapasitas 100 kilowatt peak (kWp) yang berlokasi strategis di Waduk Muara Nusa Dua.

Langkah ini selaras dengan komitmen pemerintah dalam mempercepat transisi energi nasional. Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa pengembangan PLTS merupakan wujud nyata dukungan perusahaan terhadap kebijakan tersebut. Indonesia memiliki potensi tenaga surya yang sangat besar, mencapai 3.295 gigawatt (GW), sehingga pemanfaatannya secara optimal akan berkontribusi signifikan dalam mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060.

Selain PLTS apung Muara Nusa Dua, PLN IP juga mengoperasikan PLTS Nusa Penida dengan kapasitas 5,3 megawatt peak (MWp). PLTS ini menggunakan sistem hibrida yang menggabungkan PLTS dengan Battery Energy Storage System (BESS). Kombinasi ini menjamin pasokan listrik yang stabil dan andal, bahkan saat cuaca tidak mendukung produksi energi surya.

PLN IP juga memanfaatkan potensi atap bangunan untuk menghasilkan energi bersih. Berbagai fasilitas PLN di Bali telah dilengkapi dengan PLTS atap, antara lain:

  • Unit Bisnis Pembangkitan Bali (UBP Bali): 510 kWp
  • PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali: 250,80 kWp
  • Unit PLTG Pemaron: 96 kWp

I Made Harta Yasa, Senior Manager PLN IP Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali, menjelaskan bahwa pengembangan pembangkit hijau ini merupakan bagian dari strategi korporasi untuk memperluas portofolio pembangkitan energi baru terbarukan (EBT) di wilayah-wilayah prioritas, khususnya Bali. Pulau ini dikenal sebagai kawasan pariwisata hijau dan berwawasan lingkungan, sehingga pemanfaatan EBT menjadi sangat relevan.

Pengembangan PLTS apung di Waduk Muara Nusa Dua juga menjanjikan potensi yang lebih besar di masa depan. Area waduk memungkinkan pemanfaatan hingga 80 persen dari total permukaan air untuk pembangkit surya, sehingga kapasitas PLTS dapat ditingkatkan secara signifikan.

PLN IP berkomitmen untuk terus memperluas pemanfaatan EBT sebagai bagian dari masa depan energi yang berkelanjutan. Investasi dalam PLTS di Bali merupakan langkah konkret dalam mewujudkan visi tersebut, sekaligus mendukung pertumbuhan pariwisata hijau yang berkelanjutan di Pulau Dewata.