Tekanan Darah Tinggi: Penerapan Gaya Hidup Sehat Sebagai Upaya Pencegahan Utama Menurut Dokter Spesialis
Hipertensi, atau yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi, masih menjadi perhatian serius dalam dunia kesehatan di Indonesia. Kondisi ini seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, namun dapat memicu berbagai komplikasi yang mengancam jiwa, seperti gagal ginjal, stroke, dan gangguan penglihatan.
Dokter spesialis ginjal dan hipertensi dari Rumah Sakit Adam Malik, Radar Radius Tarigan, menekankan pentingnya penerapan gaya hidup sehat sebagai langkah preventif bagi individu yang berisiko tinggi terkena hipertensi. Menurutnya, perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah perkembangan tekanan darah tinggi sejak dini.
Pentingnya Gaya Hidup Sehat
"Menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres dengan efektif adalah kunci utama," ujar dr. Radar.
Beberapa kebiasaan sehat yang sangat dianjurkan untuk mencegah hipertensi meliputi:
- Aktivitas fisik rutin
- Menjaga berat badan ideal
- Mengurangi konsumsi garam
- Tidak merokok
- Membatasi konsumsi alkohol
Memahami Penyebab dan Komplikasi Hipertensi
Hipertensi esensial, yang penyebabnya belum diketahui secara pasti, dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, usia, dan gaya hidup yang kurang sehat. Sementara itu, hipertensi sekunder, yang disebabkan oleh kondisi medis lain, dapat disembuhkan jika penyebabnya ditangani dengan tepat.
"Hipertensi sekunder dapat disembuhkan jika penyebabnya diatasi. Namun, pengobatan dan gaya hidup sehat yang konsisten tetap menjadi fondasi utama agar pasien dapat menjalani hidup normal dan mencegah komplikasi," jelas dr. Radar.
Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital seperti otak, jantung, ginjal, dan pembuluh darah. Komplikasi yang mungkin timbul antara lain:
- Gagal jantung
- Penyakit jantung koroner
- Aritmia
- Gagal ginjal kronis
- Stroke
- Perdarahan otak
- Demensia vaskular
- Retinopati hipertensi (gangguan penglihatan)
- Aneurisma
- Penyakit arteri perifer
Pendekatan Pengobatan yang Komprehensif
Pengobatan hipertensi memerlukan pendekatan yang komprehensif, meliputi tindakan non-farmakologis (perubahan gaya hidup) dan farmakologis (penggunaan obat-obatan).
"Pasien hipertensi harus secara teratur memantau tekanan darah di rumah atau fasilitas kesehatan, mengonsumsi obat antihipertensi sesuai anjuran dokter, mengendalikan komorbiditas seperti diabetes, dan rutin berkonsultasi dengan dokter sesuai jadwal," pungkas dr. Radar.