Indonesia dan China Jajaki Kemitraan Pertanian Timbal Balik untuk Kejar Swasembada
Indonesia dan China sedang menjajaki kemungkinan kerja sama timbal balik di sektor pertanian, dengan tujuan untuk saling memenuhi kebutuhan komoditas yang belum dapat diproduksi secara mandiri. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan rencana ini usai acara Indonesia-China Business Reception 2025 di Jakarta.
Kerja sama ini akan memungkinkan Indonesia mengimpor komoditas pertanian tertentu dari China yang belum mampu diproduksi di dalam negeri. Sebaliknya, China juga akan mendapatkan akses ke komoditas pertanian unggulan Indonesia yang dibutuhkan oleh pasar mereka. Fokus awal kerja sama ini adalah investasi China di industri susu Indonesia, termasuk pembangunan pabrik pengolahan susu dan peternakan sapi perah.
Wamentan Sudaryono menekankan bahwa peningkatan produksi susu dan daging sapi menjadi prioritas utama pemerintah. Ia menjelaskan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mencapai swasembada daging dan susu, sehingga impor sapi indukan menjadi solusi untuk mempercepat peningkatan populasi sapi dan produksi susu dalam negeri. Pemerintah menargetkan mendatangkan 2 juta ekor sapi indukan dalam lima tahun ke depan, dengan target 200 ribu ekor pada tahun ini.
Sebagai bagian dari kesepakatan timbal balik, Indonesia berencana mengoptimalkan ekspor durian langsung ke China. Selama ini, ekspor durian Indonesia seringkali dilakukan melalui Thailand sebelum mencapai pasar China. Pemerintah berupaya memangkas rantai distribusi ini agar ekspor durian Indonesia lebih efisien dan menguntungkan.
Selain durian, Indonesia juga akan meningkatkan ekspor sarang burung walet ke China. Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia, dengan pangsa pasar mencapai 80%. Potensi ekspor sarang burung walet ke China masih sangat besar dan perlu dioptimalkan.
Komoditas lain yang berpotensi diekspor ke China adalah produk unggas atau poultry. Indonesia saat ini surplus produksi poultry dan chicken feed diminati oleh pasar China. Pemerintah berupaya agar produk poultry Indonesia dapat menembus pasar China.
Wamentan Sudaryono menekankan pentingnya peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan China, yang telah terjalin selama 75 tahun, termasuk di sektor pertanian. Ia berharap kerja sama ini akan memberikan manfaat bagi kedua negara dan mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
Rencana Kerja Sama yang Dibahas:
- Impor komoditas pertanian dari China yang belum bisa diproduksi di Indonesia.
- Investasi China di industri susu Indonesia (pabrik pengolahan susu dan peternakan sapi perah).
- Impor sapi indukan untuk meningkatkan produksi susu dan daging sapi.
- Optimasi ekspor durian langsung ke China.
- Peningkatan ekspor sarang burung walet ke China.
- Ekspor produk poultry ke China.