Indonesia Bidik Investasi Strategis di Sembilan Sektor Prioritas, Termasuk IKN dan Hilirisasi

Pemerintah Indonesia tengah gencar mempromosikan investasi di sembilan sektor kunci yang dinilai strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Fokus utama meliputi energi terbarukan, hilirisasi industri, ketahanan pangan, sektor semikonduktor, pusat data dan ekonomi digital, manufaktur berorientasi ekspor, kesehatan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dan pendidikan.

Wakil Menteri Investasi/Hilirisasi BKPM, Todotua Pasaribu, menegaskan bahwa kebijakan investasi langsung di Indonesia diprioritaskan pada sektor-sektor yang selaras dengan prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) dan memiliki potensi besar untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan dalam forum Tri Hira Karana Business Summit di Jakarta.

Berikut adalah rincian sektor-sektor prioritas yang menjadi fokus pemerintah:

  • Energi Baru Terbarukan (EBT): Indonesia memiliki potensi EBT yang sangat besar, diperkirakan mencapai 3.687 GW. Pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas terpasang secara signifikan, dari 13,1 GW saat ini.
  • Hilirisasi: Pengembangan industri hilir menjadi prioritas untuk meningkatkan nilai tambah komoditas sumber daya alam Indonesia. Potensi investasi di 28 komoditas antara tahun 2023-2040 diperkirakan mencapai US$ 618 miliar.
  • Ketahanan Pangan: Pemerintah berupaya meningkatkan produksi pangan melalui pengembangan food estate di Merauke, Papua Selatan, serta proyek gula dan bioetanol di wilayah yang sama. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan swasembada pangan.
  • Sektor Semikonduktor: Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan industri semikonduktor hulu, dengan ketersediaan bahan baku logam seperti silika, tembaga, bauksit, dan emas. Ini menjadi peluang menarik bagi investor.
  • Pusat Data dan Ekonomi Digital: Pasar ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan tumbuh pesat, mencapai US$ 210-360 miliar pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5,9% antara tahun 2024-2029. Hal ini membuka peluang besar bagi investasi di sektor pusat data dan infrastruktur digital.
  • Industri Manufaktur Berorientasi Ekspor: Pemerintah mendorong pengembangan industri manufaktur yang mampu menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi dan berdaya saing di pasar global.
  • Kesehatan: Pengembangan sektor kesehatan menjadi fokus, termasuk melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Bali. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menarik wisatawan medis.
  • Ibu Kota Nusantara (IKN): Pembangunan IKN membutuhkan investasi besar di berbagai bidang, termasuk perumahan, pendidikan, rumah sakit, dan hotel. Pemerintah membuka peluang bagi investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN.
  • Pendidikan: Peningkatan kualitas pendidikan menjadi prioritas untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Investasi di sektor pendidikan diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memperbaiki iklim investasi dan memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan untuk mempermudah investasi di berbagai sektor. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menarik investor dalam negeri dan asing untuk berinvestasi di Indonesia.