Gelombang Kematian Misterius Hantui Populasi Kucing di Malang: Diduga Akibat Peracunan

Misteri Kematian Kucing Resahkan Warga Bunulrejo, Malang

Warga RW 16, Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang, Jawa Timur, dilanda kekhawatiran mendalam akibat serangkaian kematian kucing yang tidak wajar dalam beberapa bulan terakhir. Insiden ini memicu spekulasi dan kecurigaan akan adanya tindakan peracunan yang menargetkan hewan peliharaan dan kucing liar di lingkungan tersebut.

Keresahan ini bermula dari laporan warga yang kehilangan kucing mereka secara tiba-tiba dengan gejala yang mengindikasikan keracunan. Yuliana Veronica, seorang warga RT 01, mengungkapkan bahwa awalnya kejadian ini terpusat di RT 05, namun kini telah meluas hingga ke RT 01. Dalam kurun waktu tiga minggu terakhir, ia kehilangan tiga ekor kucing peliharaannya. Ia meyakini kematian kucing-kucingnya disebabkan oleh racun.

"Kucing-kucing saya sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. Tiba-tiba mereka pulang dalam kondisi kejang-kejang selama 5 hingga 10 menit, kemudian langsung meninggal dunia. Saat kejang, mereka juga mengeluarkan air kencing," ungkap Ana, sapaan akrabnya. Gejala serupa juga dialami oleh kucing-kucing milik tetangga lainnya. Diperkirakan, setidaknya 15 ekor kucing di RT 01 telah mati secara misterius dalam tiga hingga lima bulan terakhir. Mayoritas korban adalah kucing rumahan, baik ras kampung maupun ras lainnya. Selain itu, populasi kucing liar yang sebelumnya sering terlihat di lingkungan sekitar juga mengalami penurunan yang signifikan.

Lima warga RT 01, termasuk Ana, telah melaporkan kejadian ini. Mereka mencurigai adanya lebih dari satu pelaku yang beroperasi di dua RT yang berbeda. Ana berharap agar kasus ini tidak berlanjut dan pelaku segera terungkap. Ia juga menghimbau agar pelaku menghentikan tindakan tersebut jika memang terbukti melakukan peracunan. Kasus ini telah dilaporkan kepada ketua RT setempat dan rencananya akan diteruskan ke Bhabinkamtibmas. Meningkatnya kewaspadaan di kalangan pemilik kucing juga terlihat, banyak yang menjadi lebih hati-hati dan membatasi aktivitas kucing mereka di luar rumah.

Nanik Candrawati, warga RT 03, juga merasakan kehilangan yang sama. Kucing peliharaannya sempat hilang selama tiga hari sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. "Di mulutnya keluar darah dan tercium bau yang mengindikasikan keracunan. Lokasi penemuannya juga tidak jauh dari tempat kejadian yang dialami Bu Ana," ujarnya. Kejadian ini terjadi sekitar dua bulan lalu. Tak lama setelah itu, kucing peliharaannya yang lain juga mati, diduga akibat penganiayaan. "Kucing yang satu lagi mati, tapi sepertinya bukan karena diracun. Ia pulang dalam kondisi kejang-kejang, dan menurut dokter ada luka dalam di kepalanya, kemungkinan akibat pukulan. Sekitar 30 menit kemudian ia meninggal," jelas Nanik. Kematian ini terjadi dua hari setelah kucing lainnya hilang tanpa jejak, menambah daftar panjang misteri yang menghantui warga Bunulrejo.