Sekolah Rakyat: Asa Baru bagi Rizky dan Keluarga di Banjarnegara

Kunjungan Menteri Sosial Saifullah Yusuf ke Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Minggu (25/5/2025) membawa harapan baru bagi Rizky (17), seorang pemuda yang sempat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi keluarga. Rizky, putra dari seorang ibu tunggal bernama Rustini, kini berpeluang untuk melanjutkan pendidikannya melalui program Sekolah Rakyat.

Rizky dan keluarganya hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana berukuran 2x3 meter dengan dinding asbes dan lantai tanah. Tanpa fasilitas listrik dan sanitasi yang memadai, keluarga ini harus berjuang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup. Rustini, sebagai tulang punggung keluarga, hanya mampu memperoleh penghasilan sekitar Rp 50 ribu per hari untuk menghidupi ketiga anaknya. Kondisi ini memaksa Rizky untuk berhenti sekolah saat masih duduk di bangku SMP.

Namun, semangat Rizky untuk belajar tidak pernah padam. Ia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang mekanik otomotif dan memiliki bengkel sendiri. Harapan ini kembali menyala ketika ia mendengar tentang program Sekolah Rakyat yang memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan.

"Setelah lulus dari Sekolah Rakyat, saya ingin jadi orang yang lebih baik dan mewujudkan cita-cita punya bengkel otomotif sendiri," ujar Rizky dengan penuh semangat.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengatakan bahwa keluarga Rizky termasuk dalam desil 1 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Hal ini menunjukkan bahwa keluarga Rizky memang membutuhkan perhatian dan bantuan dari pemerintah.

"Saya tadi bertemu Ibu Rustini. Penghasilannya rata-rata Rp 50 ribu per hari untuk menghidupi tiga anak. Beliau adalah single parent sekaligus penyandang disabilitas. Rumahnya hanya 2x3 meter, dihuni empat orang. Inilah keluarga yang mendapat perhatian penuh dari Presiden," ungkap Gus Ipul.

Program Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan pendidikan formal kepada anak-anak, tetapi juga memberikan dukungan kepada keluarga mereka. Kementerian Sosial telah menyiapkan program pemberdayaan bagi orang tua siswa, termasuk bantuan perbaikan rumah dan pelatihan keterampilan.

"Orangtuanya juga kami bantu. Rumahnya Insya Allah akan diperbaiki lewat program pemerintah. Orangtuanya diberdayakan, anaknya bersekolah di Sekolah Rakyat," jelas Gus Ipul.

Bupati Banjarnegara Amalia Desiana menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh program Sekolah Rakyat. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menyiapkan lahan seluas tujuh hektare di Kelurahan Wangon untuk pembangunan Sekolah Rakyat jenjang SMP.

Saat ini, sebanyak 113 anak telah mendaftar sebagai calon siswa Sekolah Rakyat di Banjarnegara. Untuk sementara, kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Banjarnegara yang sedang direnovasi ringan oleh Kementerian PUPR. Renovasi ini ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan.

Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi bagi anak-anak putus sekolah dari keluarga kurang mampu di Banjarnegara. Program ini tidak hanya memberikan pendidikan formal, tetapi juga memberikan keterampilan dan dukungan bagi keluarga agar dapat meningkatkan taraf hidup mereka.