Jaksa Agung Tingkatkan Kemampuan Menembak: Bukan Sekadar Soal Senjata, Tapi Latihan Pengambilan Keputusan

Kompleks Kejaksaan Agung menjadi saksi bisu sebuah kegiatan yang mungkin tak banyak diketahui publik: latihan menembak para jaksa. Di balik kesibukan mereka mengawal hukum dan memberantas korupsi, tersimpan upaya untuk mengasah kemampuan diri, salah satunya melalui Adhyaksa Shooting Club.

Di sebuah ruangan khusus, Adhyaksa Shooting Range, para jaksa dari berbagai tingkatan mengikuti perlombaan menembak. Suara tembakan memecah keheningan, selongsong peluru berjatuhan, dan para peserta berusaha membidik sasaran dengan tepat. Kegiatan ini bukan sekadar hobi, melainkan bagian dari upaya meningkatkan profesionalisme dan kesiapan para jaksa dalam menghadapi berbagai situasi.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa kemampuan menembak bukanlah hal baru bagi seorang jaksa. Meskipun tidak menenteng senjata secara terbuka seperti polisi atau TNI, jaksa memiliki kewenangan untuk dilengkapi dengan senjata api sesuai dengan Undang-Undang Kejaksaan. Namun, penggunaan senjata api oleh jaksa tidaklah sembarangan. Latihan menembak rutin diadakan untuk memastikan mereka memahami cara menggunakan senjata api dengan benar dan bertanggung jawab.

Lebih dari sekadar melatih keterampilan menembak, kegiatan ini bertujuan untuk mengasah ketenangan dan konsentrasi para jaksa. Ketua Umum Adhyaksa Shooting Club, Masyhudi, mengungkapkan bahwa latihan menembak memiliki banyak manfaat, seperti melatih konsentrasi, pengendalian emosi, dan keberanian dalam mengambil keputusan secara cepat dan akurat. Dengan peningkatan kemampuan menembak, diharapkan para jaksa dapat semakin percaya diri dalam menjalankan tugasnya sebagai pengacara negara.

Latihan menembak ini menjadi simbol bahwa jaksa tidak hanya piawai dalam menyusun dakwaan dan membuktikan kesalahan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk melindungi diri dan menegakkan hukum dengan tegas. Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme para jaksa di Indonesia.

Para jaksa melakukan serangkaian persiapan dengan seorang instruktur tembak. Persiapan itu antara lain:

  • Mengecek kondisi pistol
  • Memeriksa bidikan
  • Menyesuaikan postur

Masing-masing peserta hanya diberi tiga peluru.