Kegagalan Mekanis Hentikan Dominasi Quartararo di MotoGP Inggris
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, harus menelan pil pahit setelah gagal menyelesaikan balapan MotoGP Inggris 2025 di Sirkuit Silverstone. Insiden ini terjadi saat Quartararo sedang memimpin jalannya lomba dengan keunggulan signifikan, sekitar lima detik, hingga lap ke-11. Kegagalan ini disebabkan oleh masalah teknis pada ride height device (perangkat pengatur ketinggian motor) yang dialami oleh motor YZR-M1 miliknya.
Momen dramatis terjadi pada lap ke-12, ketika Quartararo terlihat melambat secara tiba-tiba. Sambil mengangkat tangan kirinya sebagai tanda adanya masalah, ia kemudian menepi dari lintasan dan menyandarkan motornya ke dinding pembatas. Ekspresi kekecewaan mendalam terlihat jelas dari gestur yang diperlihatkan oleh pembalap asal Prancis tersebut.
"Saya memulai balapan dengan sangat baik. Sayangnya, saya mengalami masalah dengan perangkat ride height device yang terkunci di bagian belakang. Ini sangat disayangkan karena saya merasa sangat nyaman dan memegang kendali penuh," ungkap Quartararo, seperti dikutip dari Crash.
Kekecewaan Quartararo semakin terasa karena ia merasa performanya di MotoGP Inggris sangat menjanjikan. Ia mampu memimpin balapan dengan nyaman, sesuatu yang sudah lama tidak dirasakannya bersama motor Yamaha YZR-M1. Keunggulan yang berhasil dibangunnya pun cukup signifikan, membuatnya semakin terpukul dengan kegagalan ini.
Di tengah kesedihannya, Quartararo mendapat dukungan dari sahabat sekaligus manajernya, Thomas Maubant. Maubant berusaha menghibur dan mengingatkan Quartararo akan potensi yang dimilikinya. Ia juga menyinggung kejadian serupa di masa lalu, tepatnya pada MotoGP Spanyol 2019 di Jerez, saat Quartararo harus retired karena masalah pada tuas persneling, padahal sedang berada dalam posisi yang baik.
Quartararo mengenang kembali kejadian di Jerez, ketika ia meraih pole position dan berada di posisi kedua dengan nyaman sebelum akhirnya mengalami masalah teknis. Pengalaman pahit ini kembali menghantuinya di Silverstone, membuatnya semakin frustrasi dengan situasi yang dihadapinya.
"Dia adalah sahabat terbaik saya dan orang yang paling mengenal saya," ujar Quartararo tentang Maubant. "Dia mengingatkan saya bahwa hari ini saya adalah yang tercepat, sesuatu yang sudah lama tidak terjadi. Ini sedikit mengingatkan saya pada masa lalu, saat saya meraih pole position di Jerez dan mengalami masalah, dan sekarang hal ini terjadi lagi di Silverstone."
Meski dilanda kekecewaan, Quartararo tetap optimis menatap balapan-balapan berikutnya. Ia menyadari bahwa akan ada trek yang lebih sulit baginya, namun ia juga yakin akan ada trek yang cocok dengan karakter motornya, seperti Silverstone. Ia pun bertekad untuk terus bekerja keras dan kembali meraih hasil positif di masa mendatang.
"Kami akan kembali, saya tidak tahu kapan, tetapi akan ada trek di mana kami akan lebih kesulitan, dan akan ada trek seperti di sini di mana kami melaju kencang. Jadi, kami tetap berada di jalur yang benar," tegasnya.