Venezia Terjun ke Serie B: Akhir Perjuangan Heroik Jay Idzes dan Tim
Klub Venezia harus kembali merasakan kerasnya persaingan di Serie B musim depan. Kepastian ini didapat setelah kekalahan 2-3 yang menyakitkan dari Juventus pada laga pamungkas Serie A. Pertandingan yang digelar di markas Venezia, Stadion Pier Luigi Penzo, menjadi saksi bisu perjuangan tim berjuluk Il Lagunari untuk tetap bertahan di kasta tertinggi sepak bola Italia.
Pelatih Venezia, Eusebio Di Francesco, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas hasil ini. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa dirinya tidak menyesali apapun dari perjalanan timnya musim ini. Di Francesco merasa para pemain telah memberikan segalanya di lapangan, dan degradasi ini baru dipastikan di pekan terakhir kompetisi. Perjuangan Venezia untuk keluar dari zona degradasi memang patut diacungi jempol, terutama setelah bek Timnas Indonesia, Jay Idzes, didaulat menjadi kapten tim di paruh kedua musim.
Kehadiran Idzes sebagai kapten memberikan dampak positif bagi lini belakang Venezia. Tercatat, sejak tanggal 22 Februari hingga 12 Mei, pertahanan Il Lagunari menunjukkan peningkatan yang signifikan. Mereka hanya kebobolan sembilan gol dalam sebelas pertandingan, dengan catatan dua kemenangan dan tujuh hasil imbang. Performa solid ini sempat membawa Venezia keluar dari zona merah setelah pekan ke-36.
Sayangnya, momentum positif tersebut tidak dapat dipertahankan. Kekalahan telak 0-3 dari Cagliari dan kekalahan 2-3 dari Juventus di dua pertandingan terakhir mengubur mimpi Venezia untuk tetap bertahan di Serie A. Absennya Jay Idzes di laga melawan Juventus akibat akumulasi kartu kuning juga menjadi pukulan telak bagi tim.
Usai pertandingan melawan Juventus, Di Francesco menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pendukung setia Venezia. Ia mengakui bahwa timnya bermain naif dengan membiarkan Juventus membalikkan keadaan setelah sempat unggul terlebih dahulu. Meskipun demikian, Di Francesco tetap bangga dengan perjuangan para pemainnya.
"Para pemain memberikan segalanya, dan suporter melihat usaha tersebut, saya juga menyaksikannya," ujar Di Francesco.
Di Francesco juga menyoroti kurangnya kemampuan timnya dalam mengelola pertandingan, terutama saat berada dalam posisi unggul. Ia merasa bahwa Venezia terlalu sering membiarkan lawan melakukan comeback sepanjang musim ini. Meskipun demikian, ia tetap memuji mentalitas dan karakter para pemainnya.
"Di level manusia, saya menemukan sebuah grup pemain yang luar biasa," ungkap Di Francesco.
Ditanya mengenai masa depannya, Di Francesco mengaku belum memiliki rencana yang pasti. Ia merasa perlu untuk beristirahat dan merefleksikan perjalanan musim yang melelahkan ini sebelum mengambil keputusan apapun.