Sektor Pariwisata Yunani Hadapi Tantangan Ganda: Lonjakan Wisatawan dan Krisis Tenaga Kerja

Musim panas, yang identik dengan liburan, membawa berkah sekaligus tantangan bagi Yunani. Kunjungan wisatawan mancanegara diperkirakan akan melonjak, namun negara ini juga bergulat dengan kekurangan tenaga kerja yang signifikan di sektor pariwisata.

Lonjakan Turis dan Persiapan Yunani

Menurut data dari INSETE, sebanyak 28,2 juta kursi penerbangan internasional telah dipesan menuju Yunani untuk musim panas tahun ini. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 4,6% dibandingkan tahun 2024. Inggris Raya menjadi pasar utama pariwisata Yunani, dengan sekitar 5,6 juta kursi penerbangan, meningkat 2,2% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini menuntut kesiapan Yunani dalam menyambut gelombang wisatawan.

Krisis Tenaga Kerja Mengancam Sektor Pariwisata

Lonjakan wisatawan ini menyoroti permasalahan mendasar, yaitu kekurangan tenaga kerja di industri perhotelan dan layanan makanan. Diperkirakan sekitar 80.000 posisi di sektor vital ini masih belum terisi. Sektor pariwisata menyumbang sekitar seperempat dari Produk Domestik Bruto (PDB) Yunani, sehingga kekurangan ini dapat berdampak signifikan pada perekonomian negara.

Giorgos Hotzoglou, presiden Federasi Pekerja Panhellenic di Layanan Makanan dan Pariwisata (POEET), menjelaskan bahwa masalah ini sebagian merupakan dampak dari pandemi Covid-19. Banyak pekerja yang meninggalkan sektor ini selama karantina wilayah dan tidak pernah kembali. Akibatnya, Yunani menghadapi kekurangan pekerja yang berkualifikasi dan berpengalaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tantangan Pekerja Musiman dan Upaya Pemerintah

Masalah lain yang dihadapi adalah kurangnya insentif bagi pekerja untuk tetap berada di sektor pariwisata. Setelah musim berakhir, pekerja hanya berhak atas tunjangan pengangguran selama tiga bulan, yang dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan banyak pekerja mencari pekerjaan di sektor lain yang menawarkan stabilitas dan kepastian yang lebih besar.

Menteri Pariwisata Yunani, Olga Kefalogianni, mengonfirmasi bahwa kedatangan wisatawan pada Januari 2025 meningkat 10% dibandingkan dengan Januari 2024. Pendapatan pariwisata juga mengalami peningkatan sebesar 3,5 miliar euro pada tahun 2024 dibandingkan dengan periode sebelum pandemi pada tahun 2019.

Dimitris Stathokostopoulos, seorang pemilik restoran di Athena, mengungkapkan kesulitan dalam mencari karyawan. Ia mengatakan bahwa banyak warga Yunani lebih memilih pekerjaan kantoran dengan jam kerja yang lebih teratur.

Pemerintah Yunani sedang berupaya mengatasi kekurangan tenaga kerja ini dengan merekrut pekerja dari luar negeri dan mendorong warga Yunani yang bekerja di luar negeri untuk kembali. Namun, efektivitas solusi ini masih perlu dilihat dalam jangka panjang.

Dampak pada Bisnis Lokal

Kekurangan staf memaksa banyak bisnis untuk beroperasi dengan kapasitas yang lebih rendah atau mengurangi jam operasional mereka. Hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas layanan dan pengalaman wisatawan. Beberapa bisnis bahkan mungkin terpaksa menaikkan harga untuk mengkompensasi biaya tenaga kerja yang lebih tinggi, yang dapat membuat Yunani menjadi tujuan wisata yang kurang menarik bagi sebagian wisatawan.