Stairlift Disiapkan untuk Kunjungan Kenegaraan di Borobudur: Efisiensi dan Kenyamanan Jadi Prioritas
Persiapan matang tengah dilakukan untuk menyambut kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Candi Borobudur. Salah satu fokus utama adalah memastikan akses yang mudah dan efisien bagi kedua pemimpin untuk menikmati keindahan warisan budaya tersebut.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa stairlift akan dipasang sebagai fasilitas pendukung selama kunjungan. Keputusan ini diambil mempertimbangkan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh Presiden Macron dalam kunjungan kenegaraannya. Berbeda dengan wisatawan biasa yang memiliki waktu seharian untuk menjelajahi Borobudur, agenda kenegaraan menuntut efisiensi waktu.
"Presiden Prancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas. Bukan kayak kita kalau liburan ke Borobudur seharian di situ. Waktunya ketat, waktunya terbatas, sehingga juga disiapkan fasilitas untuk memudahkannya agar bisa menapaki setiap tingkat yang ada di Borobudur," ujar Hasan.
Selain stairlift, pemerintah juga menyiapkan ramp atau jalan setapak khusus yang memungkinkan akses hingga level 4 candi tanpa menggunakan tangga. Penggunaan stairlift akan difokuskan untuk area dari lantai 5 hingga lantai 7 atau 8, tergantung pada kebutuhan, guna memaksimalkan efisiensi waktu kunjungan.
Alasan lain penggunaan fasilitas ini adalah untuk menjaga kenyamanan dan kesegaran kedua pemimpin. Menaiki tangga candi dapat menyebabkan kelelahan dan keringat, yang dinilai kurang sesuai dalam konteks kunjungan kenegaraan formal. Dengan adanya stairlift, diharapkan kedua pemimpin dapat tetap tampil prima dan fokus selama kunjungan.
"Dalam keadaan kecapekan bisa kusut. Ini untuk lebih proper saja sebagai sebuah kunjungan kenegaraan," kata Hasan.
Hasan juga menekankan bahwa pemasangan stairlift dilakukan dengan sangat hati-hati dan diawasi oleh Kementerian Kebudayaan. Tidak ada penggunaan paku atau bor yang dapat merusak struktur candi. Stairlift hanya diletakkan dan didudukkan di tempatnya, sehingga dapat dibongkar dengan mudah setelah kunjungan selesai.
"Jadi hanya ditaruh, didudukkan, ditaruh saja. Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah. Jadi untuk kunjungan itu lebih kepada kita mempersiapkan fasilitas yang memudahkan kunjungan Presiden Macron agar bisa menikmati keindahan dan kemegahan Borobudur secara keseluruhan," imbuhnya.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan dugaan pemasangan eskalator di Candi Borobudur sempat viral di media sosial. Namun, pemerintah telah mengklarifikasi bahwa fasilitas yang dipasang adalah stairlift, bukan eskalator, dan pemasangannya dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menjaga kelestarian candi. Sementara itu, akses wisatawan ke zona I kompleks candi ditutup sementara hingga Kamis (29/5/2025).
Video viral tersebut memicu berbagai reaksi di media sosial, dengan banyak warganet mempertanyakan dampaknya terhadap struktur candi. Pemerintah berupaya meyakinkan publik bahwa pemasangan stairlift telah mempertimbangkan aspek konservasi dan dilakukan dengan pengawasan ketat.