Aksi Berbahaya di Jalan Raya: Polisi Tegur Pengendara yang Biarkan Anak Berdiri di Sunroof Mobil

Aksi seorang anak kecil yang berdiri dan mengeluarkan sebagian tubuhnya melalui sunroof mobil yang sedang melaju di jalan raya terekam kamera dan menjadi viral di media sosial. Kejadian ini langsung menuai respons dari pihak kepolisian.

Petugas dari Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya segera bertindak setelah video tersebut beredar. Mereka memberikan teguran keras kepada pengemudi mobil, yang diduga adalah orang tua dari anak tersebut. Teguran ini diberikan karena tindakan itu dinilai sangat berbahaya dan melanggar aturan lalu lintas.

Dalam video yang beredar, terlihat petugas kepolisian menghampiri mobil dengan plat nomor luar kota itu dan menyampaikan imbauan secara langsung. Petugas meminta agar anak tersebut segera diturunkan dan sunroof mobil ditutup demi keselamatan.

"Pak, silahkan anaknya diturunkan pak. Jangan dibuka kacanya, di jalan tol berbahaya, ditutup saja kacanya," ucap petugas dalam video tersebut.

Kepolisian menekankan bahwa sunroof mobil bukanlah arena bermain. Membiarkan anak berdiri dan mengeluarkan anggota tubuh dari sunroof sangat berisiko tinggi. Selain melanggar hukum, tindakan ini juga membahayakan keselamatan anak itu sendiri. Risiko yang mungkin terjadi antara lain:

  • Terbentur benda asing: Kabel listrik yang menjuntai, ranting pohon, atau bahkan rambu lalu lintas bisa menjadi ancaman serius.
  • Terjatuh dari kendaraan: Pengereman mendadak atau manuver tak terduga dapat menyebabkan anak kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari mobil.
  • Cedera serius: Benturan keras akibat kecelakaan bisa mengakibatkan cedera kepala atau anggota tubuh lainnya.
  • Paparan debu dan polusi: Mata anak dapat mengalami iritasi akibat paparan debu, kerikil, dan polusi udara.

Penggunaan sunroof mobil seharusnya difokuskan pada fungsi utamanya, yaitu untuk meningkatkan sirkulasi udara di dalam kabin dan memberikan pencahayaan alami. Selain itu, sunroof juga dapat memberikan kesan interior yang lebih luas dan terbuka. Namun, keselamatan tetap menjadi prioritas utama.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana juga memberikan komentarnya terkait kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa risiko yang dihadapi anak tersebut sangat besar, termasuk kemungkinan terlempar keluar mobil saat terjadi pengereman mendadak atau kecelakaan.

"Ingat, bahwa yang bersangkutan pasti tidak menggunakan safety belt, ketika manuver mendadak ekstrem (rem atau menghindar), maka bisa terjadi cedera atau bahkan terlempar keluar," kata Sony.

Ia menambahkan, orang tua seharusnya menyadari potensi bahaya dari tindakan tersebut dan tidak mencontoh perilaku yang tidak bertanggung jawab. Sony juga mengingatkan agar masyarakat tidak meniru aksi serupa yang dilakukan oleh pejabat publik saat berkampanye, karena mereka telah dipersiapkan dengan pengamanan khusus.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh orang tua untuk selalu mengutamakan keselamatan anak-anak mereka, terutama saat berkendara. Tindakan sekecil apapun yang terlihat menyenangkan, bisa berakibat fatal jika tidak diperhatikan dengan seksama.