Gubernur Jawa Tengah Tekankan Pentingnya Ketahanan Mental Pejabat Daerah Hadapi Kritik Publik

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, baru-baru ini menyampaikan pesan penting kepada para bupati dan wali kota di wilayahnya mengenai pentingnya menerima kritik sebagai bagian tak terpisahkan dari jabatan publik. Dalam Rapat Kerja Musrenbang Jawa Tengah tahun 2025 yang berlangsung di Semarang, Luthfi menekankan bahwa pejabat daerah harus siap menghadapi berbagai macam komentar, baik positif maupun negatif, dari masyarakat, termasuk melalui media sosial.

Menurut Luthfi, kemampuan untuk menerima dan mengelola kritik adalah esensi dari pelayanan publik. Beliau mengingatkan para pejabat untuk tidak terlalu reaktif atau emosional dalam menanggapi kritikan. Alih-alih sibuk membuat klarifikasi yang berlarut-larut, Luthfi menyarankan agar kritik tersebut dijadikan sebagai bahan evaluasi dan introspeksi diri untuk memperbaiki kinerja dan kebijakan yang telah dibuat. Beliau juga menambahkan bahwa seorang pejabat publik tidak perlu merasa sakit hati atau berkecil hati ketika menerima kritikan pedas, karena hal tersebut merupakan kesempatan untuk tumbuh dan menjadi lebih baik.

Luthfi juga menekankan pentingnya bekerja dengan ikhlas dan fokus pada pelayanan masyarakat. Menurutnya, jika seorang pejabat bekerja dengan tulus dan tidak melanggar hukum, maka komentar atau kritikan apapun tidak akan menjadi beban yang memberatkan. Ia mendorong para pejabat untuk terus maju, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dan menikmati prosesnya dengan ikhlas.

Pesan yang disampaikan oleh Gubernur Luthfi ini menjadi pengingat bagi seluruh pejabat publik di Jawa Tengah, bahkan di seluruh Indonesia, bahwa jabatan publik adalah amanah yang menuntut kesiapan mental dan emosional yang kuat. Kemampuan untuk menerima kritik, belajar dari kesalahan, dan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat adalah kunci untuk menjadi pemimpin yang efektif dan dicintai oleh rakyatnya.

Berikut poin-poin penting yang disampaikan Gubernur Luthfi:

  • Kesiapan Menerima Kritik: Pejabat publik harus siap menerima kritik dari masyarakat.
  • Evaluasi Diri: Kritik harus dijadikan bahan evaluasi untuk memperbaiki diri.
  • Kerja Ikhlas: Bekerja dengan ikhlas akan meringankan beban.
  • Fokus Pelayanan: Prioritaskan pelayanan kepada masyarakat.
  • Ketahanan Mental: Bangun ketahanan mental dalam menghadapi tekanan publik.

Dengan mengedepankan prinsip-prinsip ini, diharapkan para pejabat publik dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik, membangun kepercayaan masyarakat, dan berkontribusi pada kemajuan daerah dan negara.